Masih menurut studi, tingkat keparahan infeksi Omicron lebih rendah terutama karena varian Omicron menyerang sel pada saluran pernapasan atas.
"Varian Omicron tidak cukup mampu menyerang sel paru-paru sehingga serangan ke sel paru-paru lebih rendah dibandingkan Delta. Namun karena kemudahan dalam menginfeksi, akhirnya varian Omicron ini lebih banyak menginfeksi saluran pernapasan atas," terangnya.
Baca Juga:
Jokowi Imbau Masyarakat Segera Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama hingga Booster Kedua
Perlunya vaksin booster
Melihat karakteristik varian Omicron yang mampu menghindari kekebalan tubuh ini, diperlukan vaksinasi dosis ketiga atau booster.
"Efektivitas vaksin memang jauh lebih rendah oleh varian Omicron, namun dapat dilakukan booster agar perlindungannya menjadi lebih tinggi," kata Wien.
Baca Juga:
Kemenkes Laporkan Vaksinasi Covid-19 Booster Pertama Capai 68.655.569 Dosis
Namun ia juga mengingatkan, seiring berjalannya waktu vaksinasi booster pun akan berkurang efektivitasnya, kira-kira setelah 2,5 bulan pemberian booster.
Penurunan efektivitas booster kemungkinan besar lebih landai dibandingkan dengan penurunan perlindungan setelah vaksinasi tahap kedua. Menurutnya, varian Omicron dapat menambah infeksi lebih parah terhadap seseorang dan hospitalisasi bagi mereka yang belum divaksinasi. [JP]