Perusahaan mengklaim bahwa pesawat terbang di SAF dapat menjaring antara 53% hingga 71% dari pengurangan karbon yang diperlukan untuk memenuhi tujuan itu. Airbus berencana untuk membawa pesawat tanpa emisi pertama di dunia ke pasar pada tahun 2035.
SAF diklaim netralitas karbon karena CO2 yang diserap saat bahan organiknya ditanam, sudah digunakan dalam jumlah terbatas oleh beberapa maskapai penerbangan. Tetapi harganya tinggi berarti adopsi yang luas tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat.
Baca Juga:
Perusahaan Satelit Navayo di Hungaria Tak Indahkan Panggilan Kejagung
Permintaan pesawat penumpang terbesar di dunia, A380, telah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa maskapai beralasan bahwa mereka kurang hemat bahan bakar daripada pesawat jarak jauh yang lebih modern.
Airbus mengirimkan A380 terakhir ke maskapai Dubai Emirates pada akhir 2021. Baru-baru ini, Airbus mengumumkan bahwa pesawat raksasa itu akan dioperasikan untuk menguji mesin bertenaga hidrogen eksperimental, inovasi lain yang bertujuan untuk membuat terbang tidak terlalu berbahaya bagi lingkungan. [JP]