Terlebih, momen Natal dan tahun baru sangat dinanti oleh pelaku wisata di Kapanewon Dlingo yang berharap mendapatkan rezeki lebih saat libur nataru. Apalagi jumlah kunjungan wisata sudah semakin membaik meski belum seperti sedia kala.
"Sebelum pandemi dalam satu minggu kunjungannya mencapai 52 ribu namun untuk saat ini (PPKM Level 2) baru mencapai 22 ribu atau belum sepenuhnya pulih," katanya.
Baca Juga:
PPKM di Sulsel Naik Level 3, Walkot Makassar Protes
Pria yang kerap disapa Ipung ini mengungkapkan, hal itu karena adanya pembatasan 50% dari kapasitas objek wisata (obwis) saat libur nataru. Kendati demikian pihaknya tidak mempermasalahkan daripada ditutup.
"Kita tetap menerapkan pembatasan wisatawan hanya 50 persen dari kapasitas yang ada. Selain itu wisatawan juga wajib scan QR code aplikasi PeduliLindungi dan juga melakukan check out saat meninggalkan destinasi wisata," ujarnya.
Baca Juga:
Pemerintah Perpanjang PPKM Jawa-Bali hingga 9 Mei 2022
Ketua PHRI Bantul Nurman Asmuni menyambut baik keputusan pemerintah yang membatalkan PPKM level 3 saat libur nataru sebab saat pariwisata di Bantul sudah membaik. Terlebih, Hotel dan restoran saat ini mulai ramai dengan kunjungan wisatawan.
"Okupansi hotel di Bantul sudah diatas 50 persen, demikian pula restoran juga sudah mulai ramai pengunjung. Karena itu harapannya saat libur nataru okupansinya bisa sesuai target," ucapnya.
Sebelumnya, PPKM level 3 batal diberlakukan serentak di momen libur Natal dan tahun baru (Nataru). Pemerintah memutuskan tidak akan menerapkan perlakuan sama di seluruh wilayah jelang libur Natal dan tahun baru 2022. (JP)