Menurutnya, revitalisasi Masjid Quba Madinah dapat meningkatkan pengalaman ibadah dan budaya bagi pengunjung.
Untuk diketahui, Masjid Quba Madinah direnovasi pada era kedua khalifah Usman bin Affan dan Umar bin Khattab. Umar bin Khattab merupakan yang pertama menambahkan menara ke struktur masjid tersebut.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Ketiga
Sejumlah dermawan turut merenovasi masjid, di antaranya pada 1057, 1177, 1293, 1355, 1462 dan 1503, beberapa kali selama era Utsmani, hingga yang terakhir pada masa pemerintahan Sultan Abdul Majid.
Selama era Saudi, Masjid Quba dan tempat ibadah lainnya rutin direvitalisasi. Pada tahun 1968, sisi utaranya diperluas, dan kemudian pada tahun 1985 Raja Fahd memerintahkan beberapa perluasan, sambil mempertahankan fitur arsitektur bangunan yang signifikan secara historis.
Pengembangan Masjid Quba Madinah ke depan juga direncanakan untuk mengatasi kepadatan penduduk dan meningkatkan keamanan jamaah. Sistem jalan akan diubah untuk memberikan akses yang lebih mudah ke masjid.
Baca Juga:
Kanwil Kemenag Kaltara Alokasikan 221.000 Jatah Haji untuk Tahun 2025
Sebanyak 57 lokasi, termasuk sumur, ladang dan kebun, juga akan dikembangkan atau direhabilitasi sebagai bagian dari proyek. [JP]