Pertemuan dengan oposisi Myanmar
Asia Tenggara sering dilihat sebagai korban dari keberhasilannya sendiri, sementara Amerika Serikat fokus di tempat lain karena kurangnya masalah mendesak di kawasan itu.
Baca Juga:
Indonesia Apresiasi Keterlibatan Dewan Bisnis Kanada-ASEAN dalam Memajukan ACAFTA
Namun Myanmar, yang pernah dipuji Amerika Serikat sebagai kisah sukses demokrasi, terus mengalami ketegangan sejak Februari tahun lalu ketika militer menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.
Saat para pemimpin berkumpul di Washington, Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman bertemu dengan perwakilan kepemimpinan demokratis di pengasingan, Pemerintah Persatuan Nasional, termasuk menteri luar negerinya, Zin Mar Aung.
Sherman mengatakan Amerika Serikat akan "terus bekerja sama dengan ASEAN dan mitra lainnya dalam mendesak resolusi yang adil dan damai untuk krisis di Burma," kata pernyataan Departemen Luar Negeri yang menggunakan nama Myanmar sebelumnya, Burma.
Baca Juga:
Indonesia Apresiasi Kemajuan Capaian Prioritas Ekonomi ASEAN di Bawah Keketuaan Malaysia
Human Rights Watch mengatakan bahwa fokus pada Myanmar tidak cukup sehingga Biden harus mengatasi kemunduran demokrasi di seluruh Asia Tenggara. [JP]