"Isu strategis terkait tindak pidana korupsi pada operasional bank itu sangat penting, di antaranya kredit macet, gratifikasi dan kriminalisasi kebijakan," ungkapnya.
Nano juga menyebut bank yang dipimpinnya dalam kondisi sehat dan terus mencatatkan kemajuan.
Baca Juga:
Bank Jateng Raih Penghargaan Most Efficient Bank Kategori BPD Jawa-Bali di BIFA 2024
Dia memaparkan bahwa mengakhiri tahun 2021, total aset Bank Jateng meningkat 9,76 persen dibanding tahun 2020, menjadi Rp 80,17 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) selama tahun 2021 naik 10,80 persen menjadi Rp 65,35 triliun.
Selama tahun 2021, penyaluran kredit Bank Jateng juga disebut tumbuh 2,78 persen, dari Rp 51,11 triliun menjadi Rp 52,53 triliun.
"Bahkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tumbuh hingga 70 persen," ujar Nano. [JP]