WahanaNews.co.id | CEO global Starbucks yang baru, Laxman Narasimhan, pada Selasa (30/5/23) menyoroti potensi pasar China yang sangat besar dan mengatakan target perusahaannya untuk membuka 9.000 gerai di China Daratan hingga 2025 mendatang tidak berubah.
Konsumsi kopi per kapita China meningkat tetapi masih tertinggal jauh dari Jepang dan Amerika Serikat (AS), sehingga menyisakan banyak ruang untuk pertumbuhan bisnis, kata Narasimhan dalam kunjungannya ke Shanghai.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Di Shanghai sendiri terdapat lebih dari 1.000 gerai Starbucks, jumlah yang lebih banyak dibanding kota-kota lain di dunia.
"Ambisi kami di China besar. Ini pasar konsumen yang sangat besar," tuturnya.
Raksasa kopi AS tersebut membuka gerai pertamanya di China Daratan pada 1999 silam. Per 2 April lalu, Starbucks telah mengoperasikan lebih dari 6.200 gerai di 244 kota di China Daratan.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Terlepas dari dampak COVID-19, perusahaan itu pada tahun lalu mengungkapkan rencana untuk menambah jumlah gerai di China Daratan menjadi 9.000 hingga 2025 mendatang.
"Kami bersiap tumbuh untuk jangka waktu yang lama di sini. Angka 9.000 itu merupakan tonggak sejarah selama tiga tahun ke depan dalam apa yang akan menjadi pasar yang lebih besar lagi bagi kami," kata sang CEO.
Saat bertemu Narasimhan pada Senin (29/5), Wali Kota Shanghai Gong Zheng mengatakan kopi telah menjadi bagian penting dari gaya hidup Shanghai dan keunggulan internasional baru kota tersebut. Dia mengungkapkan harapannya agar Starbucks terus mengoptimalkan penelitian dan pengembangan (litbang) serta investasinya di Shanghai.