Dalam laporan fiskal yang dirilis sebelumnya pada bulan ini, Starbucks melaporkan pemulihan bisnisnya di China Daratan tahun ini, yang didorong oleh peningkatan lalu lintas karena pelanggan kembali berkunjung ke gerai secara fisik.
Perusahaan itu mencapai pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 3 persen di China Daratan pada kuartal kedua tahun fiskal 2023, yang berlangsung dari 2 Januari hingga 2 April.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Total gerai baru yang dibuka oleh Starbucks China mencapai 153 selama periode tersebut, lebih dari dua kali lipat dari jumlah yang tercatat pada kuartal sebelumnya.
Sebagai sebuah negara yang secara tradisional menggemari teh, China dalam beberapa dekade terakhir telah muncul sebagai penikmat berat kopi dan berbagai minuman baru lainnya, berkat melesatnya peningkatan pertumbuhan pendapatan yang siap dibelanjakan, pesatnya urbanisasi, dan meningkatnya minat terhadap minuman asing dan baru.
Menurut platform e-commerce Meituan, industri kopi China diperkirakan mencapai 200 miliar yuan (1 yuan = Rp2.110) pada 2022, dan diproyeksikan menyentuh angka 369 miliar yuan pada 2025 mendatang.[zbr]