Pada tahun 2021, produksi batu bara Perseroan mengalami kenaikan 21% dari tahun sebelumnya atau menjadi 30,04 juta ton. Volume angkutan batu bara juga mengalami kenaikan menjadi 25,42 juta ton atau naik 7% dari tahun 2020.
Kenaikan produksi dan volume angkutan batu bara ini diikuti pula dengan kenaikan volume penjualan batu bara.
Baca Juga:
Dugaan Korupsi Dana Pensiun Bukit Asam, Kejati DKI Tetapkan 5 Tersangka
Sepanjang 2021, Perseroan berhasil menjual batu bara sebesar 28,37 juta ton atau naik 9% dari tahun sebelumnya dengan rasio penjualan domestik 57% dan ekspor 43%.
Kenaikan penjualan tidak terlepas dari strategi manajemen dalam mengoptimalkan peluang pasar ekspor ke beberapa negara seperti China, Taiwan, Filipina, India, Jepang, dan Vietnam.
Target Perseroan 2022
Baca Juga:
Pensiun Dini PLTU Pelabuhan Ratu Ada Ditangan Pemerintah
Perseroan menargetkan produksi batu bara menjadi 36,41 juta ton untuk tahun 2022 atau naik 21% dari realisasi tahun sebelumnya sebesar 30,04 juta ton.
Target angkutan pada 2022 juga ditingkatkan menjadi 31,50 juta ton atau naik 24% dari realisasi angkutan tahun 2021 sebesar 25,42 juta ton.
Sedangkan untuk volume penjualan batu bara 2022, Perseroan menargetkan peningkatan menjadi 37,10 juta ton atau naik 31% dari realisasi penjualan batu bara tahun 2021 sebesar 28,37 juta ton. [JP]