Menurutnya, turap saluran yang sebelumnya pernah rubuh karena pengerjaannya diduga tidak sesuai speak yang telah ditentukan dalam gambar pelaksanaan, seperti, kaki-kaki pondasi, sloop membentang dengan tulangan uk 14 dan cincin pengikat uk 10, sloop penjepit sebagaimana dalam gambar 100.
“Dari hal terkecil telah terjadi dugaan korupsi, seperti adukan pasangan pasir dan semen, pemasangan batu diatas kai turap 70 cm dan paling atas 30 cm”.
Baca Juga:
Putaran Kedua Pilkada Jakarta: Pemuda Pancasila Optimis Menangkan Rido
Ditempat terpisah, Aktivis Anti Korupsi, Ketua DPD DKI Jakarta LSM Pemantau Anggaran Pusat & Daerah, Jadimpan S mempertanyakan kinerja PT. Karya Cipta Konsultan Nusantara sebagai Pengawas dan Pejabat Penerima Barang pada Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Adm Jakarta Timur yang diduga tidak menjalankan tugasnya sesuai dengan kewajibannya. Baik kontraktor pelaksana maupun konsultan pengawas layak dimasukkan dalam daftar hitam.
Selain dugaan kualitas pekerjaan turap saluran yang rendah, kontraktor pelaksana juga tidak mengerjakan penanaman rumput pada turap saluran, sementara pagar BRC yang dikerjakan asal-asalan dan sebagian menggunakan tiang bekas tersebut dilaksakan oleh Suku Dinas SDA Jakarta Timur.
Sebelumnya, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Syahroni pernah meninjau langsung kejadian ambruknya turap saluran tersebut. Ia mengatakan Proyek pembangunan senilai Rp 11.153.071.377.27 dinilai tidak sesuai spek, (Wartapembaruan.co.id, Minggu 31/10/2021).
Baca Juga:
Versi Quick Count: Berikut Daerah Berhasil Dikuasai PDIP di Pilkada 2024
"Hari ini saya meninjau langsung lokasi pembangunan pengadaan dan pemasangan proyek rotary screen dan kelengkapannya di inlet pompa air Aneka Elok.
Jadi, pengaduan warga itu katanya terjadi kerusakan dibagian tebing," ujar anggota DPRD DKI Jakarta Bidang Pembangunan.
Anehnya, dilokasi proyek dibawah naungan Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Administrasi Jakarta Timur tanpa adanya salah seorang Pengawas. Wajar saja, dikatakan oleh Syahroni proyek pembangunan ini dikerjakan secara asal-asalan tanpa adanya pengawasan.