WahanaNews.co.id | Hasil investigasi Palestina menyimpulkan bahwa jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Aqla, sengaja ditembak mati oleh tentara Israel.
Saat mengumumkan laporan temuan tersebut, Jaksa Agung Palestina mengatakan "satu-satunya penembakan dilakukan oleh pasukan pendudukan, dengan tujuan membunuh".
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Menteri Pertahanan Israel menolak laporan tersebut, menyebutnya sebagai, "kebohongan yang dilakukan terang-terangan".
Pasukan Israel sedang menggelar investigasinya sendiri dan mengatakan kemungkinan militan-militan Palestina yang membunuh Abu Aqla.
Kemarahan publik memuncak ketika jurnalis Palestina-Amerika itu ditembak mati saat sedang meliput operasi militer Israel di Jenin, wilayah Tepi Barat yang dikuasai Israel, pada 11 Mei.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Para saksi mengatakan tembakan mematikan itu dilepaskan oleh pasukan Israel, namun Israel membantah pernyataan tersebut.
Pihak Israel mengatakan penetapan pelaku penembakan belum memungkinkan karena Palestina menolak permintaan mereka untuk memeriksa peluru yang menewaskan Abu Aqla atau melakukan penyelidikan bersama.
Israel mengatakan telah mengidentifikasi senjata tentara yang kemungkinan melepaskan tembakan, tapi kesimpulan belum bisa diambil tanpa menganalisa pelurunya.