“Pertamina berinovasi dalam uji coba bahan bakar baru dan terbarukan pada teknologi co- processing, yakni penggabungan sumber bahan bakar alami turunan CPO dengan bahan bakar fosil yang diproses di dalam kilang. Hasilnya berupa bahan bakar yang lebih ramah lingkungan,” ungkap Djoko.
“Strategi selanjutnya adalah ekspansi. Guna meningkatkan produksi diesel nabati di Cilacap, dilakukan revamping terhadap unit proses yang bernama Treated Distillate Hydro Treating (TDHT).”
Baca Juga:
Pertumbuhan Tinggi, Dirjen ESDM: Masalah Over Supply Listrik di Jawa-Bali Akan Teratasi
Pembangunan Biorefinery untuk menghasilkan green diesel atau green avtur di PT KPI Unit Plaju dengan kapasitas 20 MBSD juga terus dimatangkan dengan target dapat beroperasi secara kontinyu mulai tahun 2024. Proyek yang sama juga dibangun di PT KPI Unit Cilacap dengan kapasitas bertahap dari 3 MBSD untuk tahun 2022 dan 6 MBSD untuk tahun 2023.
Upaya pengembangan Biorefinery Pertamina sudah dirintis dengan beragam produk biofuels yang dihasilkan melalui unit-unit kilangnya. Produk biofuels tersebut antara lain Green Gasoline di PT KPI Unit Plaju dan Cilacap, Green Diesel di PT KPI Unit Dumai, serta Green Avtur J2 dan 100% Green Diesel di PT KPI Unit Cilacap.
Inovasi energi bersih Pertamina di PT KPI Unit Cilacap memegang peranan penting sejarah industri aviasi nasional melalui produksi ‘Bioavtur J2-4’, BBN yang mendukung moda transportasi udara. Pengembangan Bioavtur J2.4 yang dikelola oleh PT KPI melalui unit Dumai dan Cilacap mencerminkan komitmen perusahaan dalam mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 7 ‘Energi Bersih dan Terjangkau’. Hal tersebut karena Bioavtur J2-4 produksi PT KPI Unit Cilacap berkontribusi dalam upaya penurunan emisi karbon.
Baca Juga:
Tarif Listrik Triwulan IV Tidak Naik, PLN Jaga Pelayanan Listrik Tetap Andal
“Pengembangan energi bersih merupakan bagian inisiatif strategis KPI, tak hanya untuk mendukung transisi energi bersih nasional, namun juga untuk mencapai visi perusahaan menjadi world class refining & petrochemical tahun 2027,” pungkas Djoko Priyono. (JP)