TBC masih menjadi masalah kesehatan di tingkat global maupun nasional. Meskipun bisa dicegah dan diobati, penyakit TB masih mengintai masyarakat Indonesia. Pada tahun 2020 tercatat jumlah kasus TB di Indonesia mencapai 824 ribu kasus, sementara jumlah kematian akibat TB mencapai 93 ribu kasus setiap tahunnya. Data ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kasus nomor 3 terbanyak di dunia setelah India dan Tiongkok.
Hal ini menjadikan Pemerintah Indonesia serius dalam menanggulangi TBC. Dibutuhkan perhatian besar dan komitmen yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan utamanya pemerintah daerah untuk konsisten dalam meniadakan penyakit ini. Komitmen ini salah satunya hadir dari pemerintah dI Yogyakarta.
Baca Juga:
Korupsi APD Kemenkes, KPK Ungkap Satu Tersangka Beli Pabrik Air Minum Kemasan Rp60 Miliar
Provinsi Yogyakarta menargetkan kasus TBC di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo bisa menurun 50% selama lima tahun mendatang. Untuk mencapai target ini, Pemerintah dI Yogyakarta bekerjasama dengan Tim Zero TB Yogyakarta untuk melakukan penemuan kasus aktif sebanyak-banyaknya di masyarakat untuk selanjutnya diobati dengan tuntas dan setelah itu mencegahnya.
Kegiatan penemuan kasus aktif tersebut dilakukan dengan skrining kesehatan di puskesmas, investigasi seluruh kontak rumah dan skrining TBC pada anak di posyandu.
Upaya lain dengan penyediaan mobil rotgen TB Dalam mobil TB, pasien bisa diperiksa dengan x-ray apakah yang bersangkutan menderita TB atau tidak. Apabila diketahui menderita, pasien selanjutnya diarahkan untuk konsultasi dengan dokter guna menentukan terapi pengobatan yang tepat.
Baca Juga:
Kemenkes: Dampak Pestisida Sistemik pada Anggur Muscat Bisa Bertahan Meski Dicuci
Tak berhenti pada pemeriksaan dan pengobatan kasus, program Zero TB juga melakukan upaya pencegahan dengan pemberian tablet TPT jangka pendek kepada kontak erat pasien TB di rumah.
“Kalau memiliki kontak sekalian kita lakukan test, kalau dia laten akan dilakukan terapi pencegahan. Inilah upaya komprehensif yang tidak hanya menemukan dan mengobati saja tetapi juga memberikan terapi pencegahan,” kata Rina Triasih, ketua proyek Zero TBC Yogyakarta.
Diakui rina upaya penemuan kasus TBC di Yogyakarta masih belum optimal. Dibutuhkan dukungan dan kolaborasi dari masyarakat, pemangku kepentingan setempat serta pemerintah agar pelacakan kasus bisa segera ditemukan, sehingga tidak menjadi sumber penularan di tengah masyarakat.