Selama jeda pertempuran, evakuasi warga sipil dimulai akhir pekan lalu, yang ditengahi oleh PBB dan Komite Palang Merah Internasional.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy melaporkan lebih dari 300 warga sipil telah diselamatkan dari pabrik. Pihak berwenang sekarang akan fokus pada evakuasi untuk yang terluka dan petugas medis, dan membantu penduduk di tempat lain di Mariupol dan pemukiman sekitarnya ke tempat yang aman.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Separatis yang didukung Rusia juga telah melaporkan total 176 warga sipil telah dievakuasi dari pabrik. Tidak jelas apakah masih ada warga sipil di pabrik tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan kemenangan di Mariupol pada 21 April lalu dengan memerintahkan penutupan pabrik baja dan menyerukan pasukan Ukraina di dalam pbarik untuk melucuti senjata. Rusia pun kemudian melanjutkan serangannya.
Kota Mariupol terletak di antara Semenanjung Krimea, yang direbut oleh Moskow, pada tahun 2014 dan bagian timur Ukraina yang diambil oleh separatis yang didukung Rusia tahun itu. Kota ini dianggap sebagai kunci untuk menghubungkan dua wilayah yang dikuasai Rusia dan memblokir ekspor ke Ukraina. [JP]