"Sejarah manusia mengajarkan bahwa kompromi dan koeksistensi adalah satu-satunya cara abadi untuk menuju kesejahteraan," kata Prabowo.
Oleh karena itu, dia optimistis bahwa pemimpin kedua kekuatan besar akan menemukan kebijaksanaan melalui pemahaman atas sejarah panjang peradaban mereka.
Baca Juga:
2049 Jadi Tahun Kebangkitan China dan Awal Kecemasan Baru Amerika
Prabowo menyebut China memiliki sejarah panjang, bahkan mungkin yang terpanjang yang tercatat dalam sejarah manusia, serta telah dan akan selalu menjadi peradaban besar.
Sementara itu, tambahnya, Amerika Serikat adalah pemimpin sekaligus bagian dari peradaban Barat yang telah membawa umat manusia melewati zaman renaisans dan pencerahan serta meningkatkan kesejahteraan umat manusia melalui sains dan berbagai temuan.
"Oleh karena itu, saya yakin pemimpin China dan pemimpin Amerika Serikat atau Barat akan bisa menyelesaikan konflik ini lewat kompromi, kerja sama, dan manusiawi, agar menghasilkan resolusi damai atas perbedaan yang ada," katanya.
Baca Juga:
Tarif 145%! Trump Hantam China Tanpa Ampun, Perang Dagang Makin Membara
Dia juga tidak keberatan apabila dirinya dianggap sebagai optimis abadi (eternal optimist) karena pandangannya terhadap persaingan global Amerika Serikat dan China tersebut.
"Sebab alternatif dari pandangan optimistis ini adalah sesuatu yang bahkan tidak berani saya pertimbangkan," ujar Prabowo.[zbr]