Hampir tidak ada yang diketahui publik tentang Zadira. Namun, pada tahun 2017 media Rusia mengatakan perusahaan nuklir negara Rusia, Rosatom, membantu mengembangkannya sebagai bagian dari program untuk menciptakan prinsip-prinsip fisik baru berbasis senjata, yang dikenal dengan akronim Rusia ONFP.
Pernyataan Borisov menunjukkan bahwa Rusia telah membuat kemajuan signifikan dengan senjata laser, tren yang menarik bagi kekuatan nuklir lain seperti Amerika Serikat dan China.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Menggunakan laser untuk membutakan satelit - atau bahkan membakarnya - pernah menjadi fantasi dari dunia fiksi ilmiah, tetapi negara-negara besar seperti Amerika Serikat, China, dan Rusia telah mengerjakan varian senjata semacam itu selama bertahun-tahun.
Selain manfaat dalam peperangan konvensional dengan membakar drone, sistem pengintaian yang menyilaukan juga memiliki dampak strategis karena satelit digunakan untuk memantau rudal balistik antarbenua yang membawa senjata nuklir.
Borisov mengatakan generasi baru senjata laser yang menggunakan pita elektromagnetik lebar pada akhirnya akan menggantikan senjata konvensional.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
"Ini bukan semacam ide eksotis; ini adalah kenyataan," tandas Borisov. [JP]