Meski demikian, Kemenkeu mengklaim defisit APBN 2022 terus menurun dibandingkan target defisit 2020 dan 2021. Hal ini disebut menunjukan upaya pemerintah untuk kembali menuju defisit di bawah 3%.
Kemenkeu mengatakan pihaknya akan menjaga rasio utang. Caranya dengan mengedepankan pemanfaatan pembiayaan non utang.
Baca Juga:
Wamenkeu Suahasil: Sektor Keuangan Jadi Game Changer Pembangunan Indonesia
"Seperti optimalisasi pemanfaatan SAL sebagai buffer fiskal, serta implementasi SKB III dengan BI," lanjut laporan itu.
Upaya lain yang akan dilakukan pemerintah adalah melalui pembiayaan kreatif dan inovatif untuk pembiayaan Infrastruktur dengan mengedepankan kerjasama berdasarkan konsep pembagian risiko yang fair.
"Instrumen dari pembiayaan kreatif ini terdiri atas PPP atau KPBU, Blended Financing serta SDG Indonesia One," tutup laporan itu. [JP]