Sebagai informasi, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat nilai ekspor pertanian tahun 2019 hingga 2021 menunjukan tren positif. Di tahun 2020, nilai ekspor tercatat Rp 451,7 triliun atau meningkat sebesar 15,79% dibandingkan pencapaian nilai ekspor tahun 2019 sebesar Rp 390,16 triliun. Sementara di tahun 2021 tercatat mencapai Rp 625,01 triliun atau meningkat 38,6% persen dari nilai ekspor tahun 2020,”
Sementara, ekspor pertanian melalui jasa pos tercatat berdasarkan data IQFAST, ekspor melalui jasa pengiriman pos sepanjang 2021 tercatat asal sub sektor hortikultura berada pada posisi tertinggi yaitu mencapai volume 164,2 ton dengan frekuensi sebanyak 5.076 kali, disusul komoditas asal sub sektor perkebunan dengan volume 103,8 ton dengan frekuensi pengiriman 653 kali.
Baca Juga:
Komitmen Pos Indonesia sebagai Logistic Partners Pemerintah di Ibu Kota Nusantara
Selanjutnya komoditas asal sub sektor peternakan dengan volume 39,2 ton dengan frekuensi 132 kali, di posisi berikutnya komoditas asal sub sektor tanaman pangan sebanyak 21,7 ton dengan frekuensi 13 kali dan posisi terakhir adalah komoditas asal sub sektor non perkebunan dengan frekuensi 11 kali serta total volume 3,4 ton.
Ekspor Pertanian Melalui Jasa Pengiriman
Direktur Kelembagaan PT Pos Indonesia (Persero), Nezar Patria yang hadir dan turut melepas ekspor menyebutkan pihaknya memiliki inovasi layanan berupa Pos Aja!. "Di era digital kamipun beradaptasi, agar lebih mudah dan makin banyak ekspor pertanian kita," kata Nezar.
Baca Juga:
Pendaftaran Mudik Asyik Gratis PosIND 2024 Hari Ini Ditutup, Cek Rutenya!
Menurut Junaidi, selain komoditas pertanian yang telah lama masuk di pasar dunia seperti sawit dan turunannya, kelapa, karet dan kopi, semakin banyak juga ragam komoditas baru yang diminati di pasar dunia.
Ragam komoditas tersebut diantaranya asal sub sektor perkebunan berupa pinang biji, porang asal sub sektor tanaman pangan, rempah-rempah dan bunga melati asal sub sektor hortikultura, serta pakan ternak dan sarang burung walet asal sub sektor peternakan yang menunjukan permintaan dari berbagai negara dengan tren meningkat. [JP]