WahanaNews.co.id | Pengadilan Rusia mengkonfirmasi pemecatan 115 personel Garda Nasional yang menggugat pemecatan mereka.
Para prajurit Rusia itu dipecat karena menolak untuk ikut serta dalam operasi militer Rusia di Ukraina.
Baca Juga:
Sebut Ukraina Rapi, Bos Tentara Bayaran Rusia: Harus Belajar dari Mereka
Dilansir detikcom dari kantor berita AFP, Jumat (27/5/2022), kasus tersebut tampaknya menjadi konfirmasi resmi pertama dari para prajurit yang menolak bergabung dengan invasi militer Rusia di Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari lalu.
Sebuah pengadilan militer di republik Kabardino-Balkaria, Rusia selatan menyatakan pada hari Rabu (25/5) bahwa pihaknya telah memeriksa "dokumen yang diperlukan" dan menanyai para pejabat Garda Nasional, pasukan keamanan domestik yang terpisah dari militer Rusia.
Dalam putusannya, pengadilan militer menyimpulkan bahwa para terdakwa "secara sewenang-wenang menolak untuk melakukan tugas resmi". Pengadilan pun menolak gugatan atas pemecatan mereka.
Baca Juga:
Tolak Berperang di Ukraina, Tentara Rusia Dihukum 5 Tahun Penjara
Pengadilan menyatakan bahwa persidangan kasus ini diadakan secara tertutup untuk menghindari pengungkapan "rahasia militer".
Mengutip layanan pers pengadilan, kantor berita Interfax melaporkan pada hari Kamis (26/5) bahwa para prajurit tersebut menolak untuk melakukan tugas terkait dengan "operasi khusus" Moskow di Ukraina.
Perang di Ukraina kini telah berlangsung lebih dari 3 bulan. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia melakukan genosida di wilayah Donbas. Zelensky menuduh Rusia ingin menghancurkan kota-kotanya menjadi abu.