Beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam proses ini meliputi aspek seperti local content atau tingkat kandungan lokal, pasokan dan permintaan energi, teknologi, tarif, pembiayaan, pelaksanaan proyek, dan kesiapan sumber daya manusia.
Selain fokus pada sektor energi, pemerintah juga mendorong transisi energi dari sisi transportasi dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik (Electric Vehicle).
Baca Juga:
Pemkot Semarang dan BRIN Sukses Budidayakan Varietas Bawang Merah Lokananta Maserati
"Ini adalah langkah penting dalam upaya mengurangi emisi karbon dan berkontribusi pada penurunan dampak negatif terkait pertumbuhan populasi dan perubahan iklim secara lebih luas," lanjut Ir. Faisol.
Penguat statement yang sebelumnya, Dr. Ir. Andhika Prastawa (Principal Engineering Researcher, BRIN) mengatakan bahwa "strategi keberhasilan transisi energi melibatkan beberapa aspek penting, yaitu dekarbonisasi, desentralisasi, dan digitalisasi."
Di Indonesia, terdapat potensi besar dalam energi berkelanjutan (EBT) seperti panas bumi, air, bioenergi, sinar matahari, dan angin atau bayu.
Baca Juga:
Fenomena Langka: Badai Matahari Dahsyat Hantam Bumi, Indonesia Waspada
Sebagian besar dari sumber-sumber ini digunakan untuk pembangkitan listrik, dengan tambahan bioenergi dalam bentuk CPO yang dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar transportasi untuk mengurangi ketergantungan pada minyak solar.
Usaha implementatif dari BRIN terkait transisi energi, terus berupaya melakukan penelitian dan pengembangan yang relevan dengan transisi energi saat ini.
"Riset penelitian di BRIN mencakup berbagai bidang, seperti sistem optimasi energi, termodinamika sistem konversi energi, teknologi pembakaran rendah emisi, teknologi energi terbarukan, teknologi sistem penggerak, teknologi kelistrikan, dan teknologi konservasi energi," pungkas Dr. Ir. Andhika Prastawa.