WahanaNews.co.id | Ruangan intensif perawatan bayi di Rumah Sakit di kota Tivaouane, Senegal barat kebakaran. Peristiwa itu menyebabkan 11 baru lahir tewas. Presiden Senegal Macky Sall menyampaikan dukanya atas peristiwa ini.
Dilansir detikcom dari AFP, Kamis (26/5/2022) tepat sebelum tengah malam di Senegal, Macky Sall mengumumkan di Twitter bahwa 11 bayi yang baru lahir tewas dalam kebakaran tersebut.
Baca Juga:
Hadir Pada General Annual Meeting di Dakar Senegal Tahun 2014, Awal Bergabungnya ALPERKLINAS Ke FISUEL International
"Saya baru saja belajar dengan rasa sakit dan cemas tentang kematian 11 bayi yang baru lahir dalam kebakaran di departemen neonatal rumah sakit umum," cuitnya.
Untuk diketahui, ruang neonatal adalah ruangan bagi bayi yang baru lahir dan butuh fasilitas ICU. Bayi baru dikeluarkan dari ruangan ini jika kondisinya semakin sehat.
"Kepada ibu dan keluarga mereka, saya menyampaikan simpati saya yang terdalam," tambah Sall.
Baca Juga:
Faye Resmi Dilantik Jadi Presiden Kelima dan Termuda Senegal
Tragedi itu terjadi di Rumah Sakit Mame Abdou Aziz Sy Dabakh di pusat transportasi Tivaouane. Menurut politisi Senegal Diop Sy, insiden ini disebabkan oleh 'korsleting listrik'.
"Api menyebar dengan sangat cepat," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Demba Diop mengatakan 'tiga bayi berhasil diselamatkan'. Menurut media lokal, Rumah Sakit Mame Abdou Aziz Sy Dabakh baru saja diresmikan.
Insiden serupa terjadi di kota utara Linguere pada akhir April, ketika kebakaran terjadi di sebuah rumah sakit dan empat bayi yang baru lahir tewas. Walikota kota itu menyebutkan kerusakan listrik di unit pendingin udara di bangsal bersalin.
Bencana Rabu datang lebih dari sebulan setelah bangsa diguncang oleh berita kematian seorang wanita hamil yang menunggu sia-sia untuk operasi caesar.
Pada awal April, seorang wanita hamil menunggu di rumah sakit umum di kota barat laut Louga untuk operasi caesar. Dia meninggal sebelum dia bisa mendapatkan perawatan medis.
Kematiannya menyebabkan gelombang kemarahan di seluruh negeri atas kondisi buruk sistem kesehatan masyarakat Senegal.
Tiga bidan dijatuhi hukuman pada 11 Mei oleh Pengadilan Tinggi Louga enam bulan penangguhan penjara karena "kegagalan membantu seseorang dalam bahaya" sehubungan dengan kasusnya. Tiga bidan lainnya dibebaskan. [JP]