WahanaNews.co.id | Sedikitnya 11 orang dikonfirmasi tewas dalam kecelakaan kapal wisata pada akhir pekan di Jepang.
Salah satu korban tewas merupakan seorang anak yang jenazahnya dievakuasi petugas penyelamat pada Minggu (24/4) malam waktu setempat.
Baca Juga:
Sejarah Raksasa Otomotif Toyota, Mulai Berdirinya dan Bagaimana Ia Masuk Indonesia
Seperti dilansir detikcom dari AFP, Senin (25/4/2022), upaya untuk mencari korban selamat lainnya masih berlanjut.
Kapal wisata bernama Kazu I itu dilaporkan membawa 24 penumpang, termasuk dua anak-anak, dan dua awak ketika mengirimkan sinyal darurat pada Sabtu (23/4) sore waktu setempat. Dilaporkan bahwa kapal wisata itu tetap berlayar di perairan dingin di lepas pantai utara Pulau Hokkaido.
Sepuluh orang ditemukan dan dikonfirmasi tewas pada Minggu (24/4) malam waktu setempat.
Baca Juga:
Begini Sejarah Permainan Sepak Bola dan Perkembangannya
Penjaga pantai Jepang menambahkan bahwa pihaknya mengevakuasi seorang anak pada malam yang sama, yang kematiannya dikonfirmasi pada Senin (25/4) pagi waktu setempat.
Kapal wisata itu mengirimkan sinyal darurat dari lepas pantai Semenanjung Shiretoko, Jepang, yang memicu peluncuran operasi pencarian dan penyelamatan segera. Namun lokasi yang terpencil berarti dibutuhkan waktu berjam-jam bagi kapal dan helikopter penjaga pantai Jepang untuk tiba di lokasi.
Semua orang di kapal wisata itu dilaporkan mengenakan jaket pelampung, namun harapan menemukan korban selamat semakin memudar karena suhu dingin di lautan yang diperkirakan mencapai 2-3 derajat Celsius.
Kapal wisata itu berangkat pada Sabtu (23/4) pagi waktu setempat dengan tujuan menyaksikan pemandangan di area Semenanjung Shiretoko yang populer dan merupakan salah satu situs Warisan Dunia UNESCO karena alamnya yang murni dan satwa liar yang beragam.
Tur wisata itu tetap dilakukan meskipun angin kencang dan gelombang tinggi dilaporkan memaksa kapal-kapal nelayan lokal untuk kembali ke pantai karena menghindari cuaca buruk.
Angkatan Bersenjata Jepang dan pihak kepolisian setempat, juga sejumlah kapal nelayan lokal, melakukan operasi pencarian korban. Laporan media setempat menyebut jenazah para korban dievakuasi dari lautan dan pantai.
Kementerian Transportasi Jepang telah mengirimkan para petugasnya ke perusahaan yang mengoperasikan kapal wisata itu untuk menyelidiki apakah mereka beroperasi dengan mematuhi panduan keselamatan, dan untuk menyelidiki penyebab insiden ini.
Para korban tewas dalam insiden ini belum diidentifikasi, namun para pejabat setempat menyebut korban tewas terdiri atas tujuh pria dan tiga wanita, serta seorang anak. [JP]