WahanaNews.co.id | Banjir sempat menggenangi beberapa RW di wilayah Tegal Alur, Jakarta Barat, selama lima hari belakangan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mempersiapkan solusi jangka pendek untuk mengatasi banjir di wilayah ini.
"Sekarang solusinya apa? Solusi jangka pendek kami dengan Pak Wali sudah apel untuk mengevakuasi air-air yang terjebak ya. Kedua memperkuat tanggul-tanggul ini dan menyiagakan pompa," ujar Kadis SDA DKI Jakarta Yusmada Faisal di Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, seperti dilansir detikcom, Minggu (23/1/2022).
Baca Juga:
Kasus Uang Palsu Jakbar: BI Rilis Hasil Penelitian Barang Bukti Rp 22 Miliar
Yusmada menyebut pihaknya telah menyediakan 12 pompa apung serta pimpa mobile yang beroperasi di Kali Benda. Selain itu, dalam kondisi tertentu, pihak SDA telah mempersiapkan Damkar untuk menyedot air tersebut.
"Next apa? Apa selesai? Tidak. Persoalan paling utama ini daerah ini adalah daerah yang terpengaruh pasang-surut, makanya Pemprov sudah menggagas untuk membuat folder kamal," ungkapnya.
"Jadi ketika air naik itu ditutup terus air dari Kali Semonggol ini dipompa itu berkontrak sejak November hingga 14 bulan ke depan. Mudah-mudahan sampai akhir tahun udah selesai kalau bisa dipercepat," sambungnya.
Baca Juga:
Dugaan Mark-Up Pengadaan Pompa Mobile di UPT Alkal, LSM Minta KPK Turun Tangan
Selain itu, pembangunan folder kamal akan digarap di tahun ini. Tanah seluas 15 hektare telah disiapkan Pemprov untuk pembangunan folder tersebut.
"Folder kamal itu ada satu, membuat tanggul ini, membuat katup pompa dan membuat folder Waduk Kamal ini. Nah waduk kamal sedang dalam proses pembebasan lahan di dekat pompa itu nah di dekat pompa itu di dekat selatan pompa dikit GOR Kamal itu. Nah di utara sekitar hutan mangrove itu ada tanah seluas 15 hektare yang rencananya kita garap untuk folder itu," jelasnya.
Di lokasi yang sama, Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko menyebut jika banjir sulit surut dikarenakan beberapa faktor, di antaranya curah hujan tinggi dan air rob.
"Ini karena curah hujan tinggi kemudian air rob yang juga air pasang tinggi sehingga menyebabkan keterlambatan aliran sungai atau Kali Semongol ini sehingga kali ini meluap di beberapa titik di kawasan Tegal Alur," ujar Yani.
Selain itu, curah hujan yang tinggi pada Selasa (18/1) lalu diketahui di atas rata-rata normal. Curah hujan tersebut setinggi 120-170 mm/hari.
"Yang terdampak ini di kawasan tegal alur itu RW 9, RW 3, RW 2, RW 8, RW 11, RW 15, dan RW 1. Semua itu adalah kawasan yang berimpitan dengan Kali Semongol. Tadi saya katakan bahwa kawasan ini dipengaruhi oleh pasang-surut air laut," jelas Yani.
Dia mengatakan kini hanya tersisa satu titik wilayah banjir di Tegal Alur, yaitu RT 15 RW 3. Di wilayah tersebut masih menyisakan genangan setinggi 5-10 cm. [JP]