WahanaNews.co.id | Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Rusia Vladimir Putin membahas keselamatan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Ukraina dalam pembicaraan lewat telepon. Salah satu yang dibahas adalah keamanan PLTN Chernobyl yang telah dikuasai Rusia.
Dilansir detikcom dari AFP dan CNN, Senin (7/3/2022), Putin bicara tentang apa yang disebutnya 'provokasi yang dilakukan oleh radikal Ukraina di area pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia dengan keterlibatan kelompok sabotase' ketika Macron menyatakan kekhawatirannya tentang PLTN.
Baca Juga:
Rusia dan Ukraina Saling Tuduh Langgar Gencatan Senjata Paskah
"Pasukan Rusia bekerja sama dengan personel Ukraina dan terus memastikan pengoperasian pembangkit listrik tenaga nuklir dalam mode normal dan latar belakang radioaktif tetap normal," kata Putin seperti dalam keterangan pihak Kremlin.
Dia menambahkan rincian ini secara resmi telah dikonfirmasi oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA). "Keamanan fisik dan nuklir pabrik terlindungi dengan baik," ujarnya dalam keterangan itu.
Pernyataan itu juga mencatat Angkatan Bersenjata Rusia 'mengendalikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl' untuk memastikan tidak ada 'provokasi yang penuh dengan konsekuensi bencana oleh neo-Nazi Ukraina atau teroris'.
Baca Juga:
Volodymyr Zelenskyy Kritik Witkoff, Sebut Pernyataannya Sebarkan Narasi Rusia
Macron juga bertanya tentang gagasan mengadakan pertemuan trilateral (IAEA-Rusia-Ukraina) di zona Chernobyl untuk memastikan keamanan fasilitas nuklir Ukraina. Putin disebut menjawab ide itu berguna, namun dia meminta dipertimbangkan pertemuan secara virtual.
"Pada prinsipnya, ide ini dapat berguna, tetapi akan layak dipertimbangkan. apakah akan mengadakan pertemuan seperti itu melalui konferensi video atau di negara ketiga," ucapnya. [JP]