WahanaNews.co.id | Menteri Sosial Tri Rismaharini meninjau lokasi banjir dan longsor di kawasan pegunungan bagian selatan Kabupaten Pekalongan. Akibat terjangan banjir dan longsor membuat akses jalan utama Petungkriyono-Doro, terputus.
Tiba di lokasi bencana, Mensos menggelar pertemuan dengan para pemangku kepentingan, di Kantor Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. Hadir menyambut Mensos, Camat Hadi Surono, Sekretaris Daerah Yulian Akbar, dan Wakil Bupati Riswadi.
Baca Juga:
Kemensos RI Salurkan Bantuan ke Korban Banjir Bandang di Samosir
Dalam kesempatan tersebut, Mensos mendengarkan perkembangan penanganan bencana dan kemungkinan dukungan yang bisa diberikan Kementerian Sosial. Saat ini aparat gabungan termasuk TNI-Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dibantu oleh Taruna Siaga Bencana (Tagana), masih terus bekerja melakukan evakuasi material longsor berupa batu, lumpur, dan kayu.
Kepada Mensos, Sekda Yulian Akbar menyatakan sudah mengerahkan peralatan berat sebanyak dua unit. “Kemensos akan membantu dengan menambah satu unit alat berat lagi untuk mempercepat evakuasi material longsor. Dengan demikian diharapkan normalisasi akses jalan bisa berjalan lebih cepat,” kata Mensos dalam kesempatan itu.
Saat rombongan Mensos tiba, kondisi jalan sudah lebih baik. Sebagian material longsor telah disingkirkan dan telah membuka ruang bagi lalu lintas kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Baca Juga:
Bansos Untuk Warga Terdampak Gagal Panen di Papua Terus Berlanjut
Mensos dan rombongan juga bergerak menuju Kelurahan Kedungwuni Timur dan Kedungwuni Barat, Kecamatan Kedungwuni. Mensos mengecek kesiapan bantuan dan menemui Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Kartu Sembako.
Dalam kesempatan bertemu media, Mensos kembali mengingatkan fenomena cuaca ekstrem yang akhir- akhir ini makin sering terjadi. “Karena sekali lagi dampak global warming ini cukup besar. Yang dulu daerah nggak banjir sekarang banjir, karena itu memang perlu langkah-langkah antisipasi,” katanya.
Mensos meminta pemerintah dan masyarakat tidak terlena. “Harus terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, Karena kalau bencana terjadi, korbannya ya masyarakat,” katanya.
Mensos mengimbau kepada masyarakat baik yang berada di wilayah pegunungan agar lebih waspada terhadap cuaca ekstrem yang terjadi saat ini. “Dengan cuaca ekstrim seperti saat ini, potensi terjadinya bencana sangat mungkin terjadi terutama bencana alam tanah longsor dan banjir,” ujarnya.
Berdasarkan penjelasan dalam pertemuan tersebut, Mensos juga menekankan, ada bagian badan sungai yang sudah jadi daratan. Menurut analisanya sebagai insinyur dan pengalaman sebagai wali kota, daratan tersebut perlu dikembalikan fungsi sebagai aliran sungai seperti awal.
Laporan sementara, longsor terjadi setidaknya di 10 titik yang menutup akses jalan (Data dari BPBD). Sehingga upaya membersihkan material longsoran untuk membuka akses jalan terus dilakukan.
Dalam kesempatan tersebut, Mensos juga menyerahkan bantuan berupa paket logistik bencana, paket sembako, dan perlengkapan kebersihan dengan total nilai Rp403.116.169.
Bantuan logistik terdiri dari Makanan Anak sebanyak 210 paket, family kit 100 paket, kids ware 100 paket, peralatan dapur keluarga 100 paket, tenda gulung 50 lembar, kasur 100 unit, foodware 100 paket, dan beras 1.000 kg. [JP]