WahanaNews.co.id | Sebuah bank swasta di Kawasan Kota Bukit Indah Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dirampok pada Jumat (26/11/2021) siang.
Satpam dan teller bank itu sempat disekap saat perampok menguras uang sekira Rp 300 juta.
Baca Juga:
Kasus Penganiayaan Rombongan Kiai NU, Polres Kerawang Gelar Rekonstruksi
Dirkrimsus Polda Jawa Barat langsung melakukan olah TKP pascakejadian.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago, menduga, perampok yang beraksi berjumlah lebih dari satu orang.
Pelaku diketahui beraksi pada saat bank operasi dan tengah banyak nasabah yang dilayani.
Baca Juga:
Pembina ReJO Pro Gibran Pimpin Doa Keselamatan Bangsa di Karawang
"Iya, sekitar jam 11-12 siang, jadi pada saat Jumatan," kata Kombes Pol Erdi C Chaniago kepada wartawan.
Erdi menyebut, tidak ada korban jiwa dalam perampokan bank di Karawang tersebut.
Namun, pelaku membawa kabur uang lebih dari Rp 300 juta.
"Korban jiwa tak ada. Uang yang diambil lebih dari Rp 300 juta," ujarnya.
Saat ini, pihaknya masih terus berusaha mengungkap pelaku perampokan di kawasan objek vital nasional tersebut.
Sementara itu, wartawan berhasil mendapatkan keterangan dari seorang pedagang keliling yang biasa jualan di samping bank, bernama Joni.
Berdasarkan informasi yang ia dapat, perampok itu datang menggunakan dua mobil yang diparkir persis di depan bank.
"Pada pukul 11.10 WIB, ada yang masuk ke dalam bank, kemudian pintu bank ditutup. Kawanan Perampok keluar sekira jam 12.01 WIB,” ujar Joni, pedagang keliling yang biasa mangkal di samping lokasi kejadian, saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Sabtu (27/11/2021).
Mereka masuk melalui pintu utama bank sekira pukul 11.10 WIB, dan tak lama kemudian pintu ditutup.
"Mereka masuk melalui pintu utama bank, sesaat sebelum pintu ditutup untuk istirahat menjelang salat Jumat, mereka menggunakan dua mobil, salah satunya menggunakan mobil Avanza berwarna hitam kalau tidak salah," imbuhnya.
Dari cerita karyawan dan warga, setelah pintu ditutup, kawanan perampok menyekap keamanan dan teller bank dengan diikat.
Karyawan lain kemudian dipaksa untuk membuka brankas yang berisi uang tunai.
"Katanya, setelah pintu ditutup satpam dan teller bank diikat kawanan pelaku, seorang karyawan lain disuruh membuka brankas," ucap Joni, menirukan cerita karyawan dan warga yang ia dengar.
Komplotan perampok itu kemudian keluar sekira pukul 12.01 WIB dengan membawa uang ratusan juta rupiah.
Joni mengaku tak menyangka bahwa yang datang adalah kawanan perampok.
Para pelaku datang terlihat seperti nasabah, sehingga menurutnya hal itu yang membuat satpam membukakan pintu. (JP)