WahanaNews.co.id | Sekitar 14 juta penduduk Kota Tianjin, China Utara pada Minggu (9/1/2021) dilakukan tes massal Covid-19. Langkah ini dilakukan setelah rentetan kasus Covid-19 baru, termasuk dua kasus yang disebabkan oleh varian Omicron.
Kasus penularan Covid-19 di Tianjin sendiri mulai menjadi perhatian setelah lebih dari 20 kasus baru yang dilaporkan dalam beberapa hari terakhir. Komisi kesehatan nasional negara pun menyebut penularan berasal dari luar negeri.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Selain adanya temuan dua kasus terkait Omicron, warga yang terinfeksi Covid-19 termasuk 15 siswa sekolah dasar dan menengah, serta orang dewasa.
Penduduk kota tersebut saat ini diimbau untuk berada di rumah atau tidak jauh dari tempat tinggal mereka agar proses pelacakan dan tes dapat berjalan dengan mudah.
Meski begitu, sejauh ini belum ada perintah penguncian wilayah atau lockdown yang lebih ketat di Tianjin. Selain itu, laporan terkait kasus Covid-19, Omicron juga masih sedikit.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Diberitakan Reuters seperti dilansir detikcom, penduduk Tianjin telah diberi tahu bahwa mereka tidak akan menerima kode "hijau" pada aplikasi pelacak Covid di ponsel sampai hasil tes negatif muncul.
Kode hijau dalam aplikasi tersebut merupakan syarat penting mobilitas warga China agar dapat menggunakan transportasi umum dan ruang publik lainnya. [JP]