WahanaNews.co.id | Sebuah kota di wilayah China bagian utara memberlakukan lockdown ketat di tengah meluasnya wabah baru Covid-19. Sebanyak 13 juta warga kota ini diperintahkan untuk tetap berada di rumah.
Otoritas kota tersebut juga memperketat pengendalian perjalanan di wilayahnya. Demikian diberitakan AFP seperti dilansir detikcom, Kamis (23/12/2021).
Baca Juga:
Jangan Sembarangan Install Aplikasi Gratis di Hp, Bahaya Pencurian Data Pribadi
Lockdown ketat diberlakukan di kota Xi'an, setelah otoritas setempat melaporkan 52 kasus baru Corona dalam sehari. Tambahan itu membuat total kasus terkait wabah baru Corona yang muncul sejak 9 Desember di kota itu menjadi 143 kasus.
Oleh karena itu, langkah pengetatan pun diambil oleh otoritas setempat. Mulai tengah malam pada Kamis (23/12) waktu setempat, seluruh rumah di kota itu hanya diperbolehkan 'mengirimkan satu anggota rumah tangga ke luar rumah setiap dua hari sekali untuk membeli kebutuhan'.
Dalam pernyataan via Weibo, pemerintah kota Xi'an memerintahkan semua warganya untuk tidak pergi ke luar rumah kecuali ada urusan mendesak. "Warga tidak seharusnya meninggalkan kota kecuali diperlukan," sebut pemerintah kota Xi'an dalam pernyataannya.
Baca Juga:
Bakamla Sebut Jumlah Kapal Patroli di ZEE Natuna Utara Belum Ideal
Ditambahkan bahwa warga yang ingin bepergian harus menunjukkan bukti adanya 'situasi khusus' dan mengajukan izin ke otoritas setempat. Lockdown ketat ini diberlakukan sehari setelah otoritas kota Xi'an melakukan tes Corona massal terhadap seluruh warganya.
Selama lockdown diterapkan, terminal bus jarak jauh ditutup sementara dan otoritas setempat mendirikan pos pemeriksaan di ruas jalanan yang mengarah ke luar kota Xi'an. Kemudian lebih dari 85 persen penerbangan dari dan ke kota tersebut juga ditangguhkan. Di dalam kota Xi'an sendiri, kapasitas penumpang untuk bus dan kereta api dipangkas.
Sementara seluruh tempat bisnis non-esensial dan fasilitas publik selain supermarket, toko kelontong dan institusi medis diperintahkan untuk tutup. Para pegawai pemerintah setempat juga diminta untuk bekerja dari rumah masing-masing.
Tidak hanya itu, otoritas kota Xi'an juga menangguhkan pertemuan skala besar termasuk aktivitas di taman-taman outdoor. Museum yang menjadi lokasi Tentara Terakota yang terkenal di dunia, juga ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Langkah tegas semacam ini tidak hanya dilakukan di kota Xi'an. Pada Selasa (21/12) waktu setempat, otoritas kota Dongxing memerintahkan 200.00 warganya untuk tetap berada di rumah setelah satu kasus Corona terdeteksi. [JP]