WahanaNews.co.id | Kemunculan varian Omicron menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) kembali menimbulkan kekhawatiran. Varian yang diidentifikasi di Afrika Selatan ini bahkan sudah menyebar ke beberapa negara di dunia, tak terkecuali kawasan Asia.
Berdasarkan dokumen rapat koordinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan memprediksi Indonesia dan 10 negara bagian Asia Tenggara (SEARO) lainnya berisiko tinggi akan penyebaran varian Omicron.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Lakukan Kunker 4 Negara di Kawasan Afrika
"WHO memperkirakan negara di bagian Asia Tenggara memiliki risiko sangat tinggi," tulis Kemenkes dalam dokumen tersebut, seperti dilansir detikcom, Rabu (1/12/2021).
Selain Indonesia, 10 negara lainnya yakni Bangladesh, Bhutan, Korea Utara, India, Maldives, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, dan Timor-Leste.
Diperkirakan mudahnya transportasi antar negara menjadi salah satu penyebab penularan varian Omicron ini semakin tinggi.
Baca Juga:
KPK Temukan Keberadaan Buronan e-KTP di Afrika Selatan, Tapi Tak Bisa Tangkap
Varian ini juga diperkirakan bisa menggantikan varian Delta yang saat ini masih mendominasi di Indonesia dan di dunia. Ini disebabkan oleh karakteristik mutasi spike protein yang dimiliki varian Omicron.
Tak hanya itu, penyebaran varian Omicron di Afrika Selatan terjadi jauh lebih cepat dibandingkan varian Delta di India.
Namun, dari data interim yang ada saat ini menunjukkan bahwa gejala dari varian Omicron ini lebih ringan jika dibandingkan dengan varian Delta. Bahkan perawatan rumah sakit juga lebih rendah pada saat gelombang varian Omicron daripada Delta. (JP)