WahanaNews.co.id | Jurnalis veteran Al Jazeera Shireen Abu Aqleh tewas ditembak pasukan Israel pada hari Rabu (11/5) ketika dia meliput operasi penyerbuan pasukan Israel di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat.
Dilansir detikcom dari kantor berita AFP, Rabu (11/5/2022), media Al Jazeera dan Kementerian Kesehatan Palestina mengkonfirmasi kematian Abu Aqleh (51) figur terkemuka dalam saluran berita Arab tersebut.
Baca Juga:
Pendaftaran PLN Journalist Award 2024 Tinggal Sebulan Lagi, Kirimkan Karya Jurnalistik Terbaikmu!
Pihak Al Jazeera menyebut pasukan Israel membunuh Abu Aqleh "dengan darah dingin" ketika dia bekerja di wilayah Palestina.
"Dalam pembunuhan terang-terangan, melanggar hukum dan norma internasional, pasukan pendudukan Israel membunuh dengan darah dingin koresponden Al Jazeera di Palestina," kata Al Jazeera dalam pernyataannya.
Media itu pun menyerukan masyarakat internasional untuk meminta pertanggungjawaban pasukan pendudukan Israel atas "penargetan dan pembunuhan yang disengaja terhadap jurnalis tersebut.
Baca Juga:
BPJS Kesehatan Anugerahkan Penghargaan Istimewa bagi Jurnalis dan Media Massa
Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan, seorang jurnalis Palestina lainnya juga ditembak dengan peluru tajam di punggungnya. Jurnalis tersebut, Ali Samoudi, yang bekerja untuk surat kabar Quds yang berbasis di Yerusalem, dilaporkan dalam kondisi stabil.
Militer Israel mengkonfirmasi bahwa mereka telah melakukan operasi pada Rabu pagi di kamp pengungsi Jenin, basis kelompok-kelompok bersenjata Palestina di Tepi Barat bagian utara.
Militer Israel menambahkan bahwa ada baku tembak antara para tersangka dan pasukan keamanan dan sedang menyelidiki apakah "wartawan-wartawan terluka, mungkin karena tembakan Palestina."