WahanaNews.co.id | Ketua Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (BPPH) Pemuda Pancasila (PP) Razman Arif Nasution membantah pihaknya meminta politikus PDI Perjuangan (PDIP) Junimart Girsang mencium tangan Ketum PP Japto Soerjosoemarno. Razman menyebut Junimart hanya perlu meminta maaf.
"Tapi yang paling pokok itu adalah respons di depan media online, cetak, elektronik, dan kalau ada bahasa mengatakan cium tangan itu nggak benar," kata Razman Arif Nasution seperti dilansir detikcom, Minggu (28/11/2021).
Baca Juga:
Pengacara Razman Arif Nasution Laporkan Nikita Mirzani atas Pelanggaran UU ITE
"Itu tidak benar. Saya tidak pernah katakan cium tangan," katanya.
Juru bicara PP itu mengaku tak pernah mendapat perintah tersebut dari Japto. Ia menilai tuntutan soal cium tangan itu berlebihan.
"Karena saya juru bicara, tidak pernah ada perintah ketua umum kepada saya untuk kalau datang Junimart minta maaf dan cium tangan beliau, tidak ada. Itu berlebih-lebihan," lanjutnya.
Baca Juga:
Ketua BPPH PW PP Riau Turun Langsung Kawal Kasus Teror di Bukit Raya
Menurut dia, tuntutan PP terhadap Junimart yaitu permohonan maaf yang diutarakan secara publik. Sebab, pihaknya mempermasalahkan pernyataan Junimart yang dinilai menyamakan PP dengan organisasi masyarakat (ormas) lain, seperti Front Pembela Islam (FPI) dan Forum Betawi Rempug (FBR).
"Tidak ada itu (cium tangan). Yang ada memang harus minta maaf sampaikan kepada publik dan sampaikan bahwa PP jangan disamakan dengan organisasi yang namanya FPI yang namanya FBR. Kita beda," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Junimart meminta pemerintah melalui Kemendagri mengingatkan kedua ormas, yaitu PP dan FBR usai insiden bentrok keduanya di Ciledug, Tangerang. Lantaran, menurutnya, ormas itu kerap meresahkan masyarakat dengan bentrokan di jalanan.
Junimart pun telah meminta maaf kepada Pemuda Pancasila. Permintaan maaf Junimart Girsang bersamaan dengan hari demo Pemuda Pancasila di DPR RI pada Rabu (24/11) lalu.
"Saya sudah sampaikan permintaan maaf via media yang sama. Saya kira tidak perlu berpolemik lagi," kata Junimart.
Junimart menyebut hanya menyampaikan kritik membangun terhadap Pemuda Pancasila. Dia pun telah meminta maaf atas kritik tersebut.
"Apabila saya dipersalahkan karena kritikal membangun itu, sebagai anak bangsa yang menjunjung tinggi asas perdamaian dan Pancasila, saya sudah sampaikan permintaan maaf," ujarnya.
Soal mencium tangan Ketua Umum PP, Japto, disampaikan oleh " kata Ketua Umum Satuan Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila, Teuku Aulia Arief.
Ebot, sapaan akrab Arief, meminta Junimart datang ke markas Pemuda Pancasila secara langsung. Junimart pun diminta mencium tangan Japto sebagai betuk permintaan maaf. (JP)