WahanaNews.co.id | Kawasan rumah di Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat (Jakbar), masih dilanda banjir. Terhitung sudah lima hari banjir di wilayah ini belum juga surut.
Dilansir detikcom hingga pukul 10.30 WIB, Sabtu (22/1/2022), tampak beberapa lokasi di RW 13 masih digenangi air setinggi 40 cm. Namun warga masih bisa mengakses jalanan dengan kendaraan roda dua ataupun roda empat.
Baca Juga:
Atasi Banjir Jakarta, Jokowi Resmikan Stasiun Pompa Ancol Sentiong
Terlihat beberapa warga masih melakukan aktivitas di tengah banjir. Selain itu, di sekitar lokasi banjir, tampak perahu plastik darurat milik BPBD Provinsi DKI Jakarta.
Air Sempat Surut
Salah seorang warga RT 15 RW 13, Supardi (72), mengatakan air masih menggenang setinggi kurang-lebih 40 cm. Padahal pada Jumat (21/1), ketinggian air sempat surut menjadi sekitar 10 cm.
Baca Juga:
Jokowi Sebut Normalisasi Ciliwung Segera Rampung
"Masih tinggi di sini, kurang-lebih 40 cm, hampir selutut orang dewasa. Sebelumnya setinggi mata kaki, 10 cm-lah," kata Supardi.
Hal serupa diungkapkan oleh Farida, salah seorang warga RT 01 RW 13. Menurut dia, air meninggi akibat hujan yang kembali mengguyur sejak malam tadi.
"Kemarin sempat surut, masih banjir sedikit. Tapi, karena hujan lagi, jadi air naik lagi," kata Farida saat ditemui di kediamannya.
Imbas hal tersebut, Farida mengatakan aktivitas kesehariannya terganggu, termasuk usaha dagangnya. Dia mengatakan sudah lima hari dirinya tidak berjualan akibat banjir yang tak kunjung surut ini.
"Saya kan jualan di sini, sudah lima hari dari Selasa (18/1) terpaksa ditutup karena banjir," kata Farida.
Selain itu, dia dan enam orang anggota keluarganya memilih tinggal di satu kamar di lantai dua rumahnya. Dia memilih bertahan di rumahnya dibanding tidur di pengungsian karena dirasa kurang nyaman.
"Karena di bawah tinggi (air) hampir seperut, jadi mau nggak mau kita di sini semua. Mereka (anak-anak) nggak mau di posko, nggak nyaman katanya," tambahnya.
Perabot Warga Rusak Akibat Banjir
Farida bahkan menyebut sejumlah perabotan rumah tangga dan barang elektronik miliknya rusak karena terendam genangan. Dia hanya sempat menyelamatkan dokumen-dokumen penting.
"Banyak yang rusak, kayak blender dan barang elektronik kecil lainnya. Barang kayak piring plastik sampai baju juga banyak yang hanyut, hilang nggak tahu ke mana," kata Farida.
"Saya nggak keburu nyelametin barang elektronik yang gitu. Di pikiran saya cuma nyelametin akta lahir sama ijazah. Penting, kan anak-anak sudah sekolah, (jangan sampai) ijazahnya hanyut," sambungnya.
Lebih lanjut Farida berharap banjir ini segera surut. Selain itu, dia berharap hari ini hujan tak kembali mengguyur agar banjir tak semakin parah.
"Semoga cepat surutlah. Kalau bisa minta sih, jangan hujan lagi. Soalnya, kalau hujan lagi, air pasti tinggi lagi," ujarnya. [JP]