WahanaNews.co.id | Militer Israel menembak mati seorang wanita Palestina di dekat kota Betlehem, Tepi Barat selatan.
Dilansir detikcom dari kantor berita AFP, Senin (11/4/2022), Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan wanita itu, berusia 40-an tahun, meninggal di sebuah rumah sakit di kota Beit Jala, Tepi Barat, setelah menderita kehilangan banyak darah dari arteri yang robek.
Baca Juga:
Kerap Diserang Israel, PBB Sebut Argentina Jadi Negara Pertama Tarik Pasukan dari UNIFIL
Kantor berita Palestina, Wafa melaporkan, dia diidentifikasi sebagai Ghada Ibrahim Sabatien, seorang janda dengan enam anak.
Militer Israel mengatakan pasukan melepaskan tembakan peringatan ke udara ketika wanita itu mendekati mereka di dekat kota Husan, sebelum mereka "menembak ke arah tubuh tersangka".
Militer Israel menyebut wanita itu dipindahkan ke fasilitas Bulan Sabit Merah untuk perawatan, seraya menambahkan bahwa pihaknya sedang menyelidiki insiden tersebut. Insiden itu terjadi pada Minggu (10/4) waktu setempat di tengah meningkatnya ketegangan di Israel dan Tepi Barat.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Sebelumnya pada Minggu pagi waktu setempat, pasukan Israel menyerbu kota Jenin di Tepi Barat utara. Serbuan dilancarkan setelah serangan penembakan di kota pesisir Tel Aviv pada hari Kamis (7/4), yang dilakukan oleh seorang penduduk kamp pengungsi Jenin, yang menewaskan tiga pria Israel.
Usai penembakan itu, Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett memberikan 'kebebasan penuh' terhadap badan-badan keamanan Israel untuk membatasi lonjakan tindak kekerasan sejak 22 Maret lalu.
"Tidak ada dan tidak akan ada batasan untuk perang ini," tegas PM Bennett pada Jumat (8/4) waktu setempat. "Kami memberikan kebebasan penuh dalam bertindak untuk militer, Shin Bet (dinas keamanan domestik) dan semua pasukan keamanan demi mengalahkan teror," ujarnya.
Total 14 orang tewas dalam rentetan serangan di Israel sejak 22 Maret, termasuk beberapa serangan yang dilakukan orang-orang yang berkaitan atau terinspirasi oleh kelompok radikal Islamic State (ISIS).
Pada periode yang sama, sedikitnya 10 warga Palestina tewas yang termasuk para tersangka penyerangan.
Kelompok Hamas yang menguasai Gaza dan Jihad Islam memuji serangan-serangan di Tel Aviv yang memicu kritikan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) namun mereka tidak mengklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan itu. [JP]