WahanaNews.co.id | Penelitian di Inggris, salah satu negara yang paling terdampak varian Omicron, menemukan bahwa gejala infeksi varian Omicron dapat disalahartikan dengan flu.
Gejala yang terkait dengan varian omicron bisa mirip dengan gejala yang biasanya menyertai pilek, tetapi para ahli memperingatkan bahwa mereka tidak boleh meremehkan risiko yang ditimbulkan oleh jenis virus Corona lebih menular ini.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Melansir detikcom, studi Zoe Covid, yang menganalisis ribuan gejala pasien Covid-19 yang diunggah ke aplikasi publik mencatat data pada November dan Desember, waktu di mana penyebaran Omicron mulai meluas.
Analisis awal ditemukan kesamaan antara varian Delta dan varian Omicron, menjadi tanda bahwa mutasi belum berakhir. Ada kecenderungan gejala varian Omicron mirip flu.
Tim mengatakan lima gejala teratas yang dilaporkan adalah:
Pilek
Sakit kepala
Kelelahan (baik ringan atau berat)
Bersin
Sakit tenggorokan
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Analisis gejala ini dilakukan di London karena dampak varian Omicron sangat besar di kota ini. Varian Omicron sudah menjadi yang dominan di London dan disebut akan segera menjadi 'biang kerok' penularan Covid-19 di sana
Profesor Tim Spector, ilmuwan utama di aplikasi Zoe Covid Study, mengatakan ada risiko bahwa kasus omicron potensial bisa disalahartikan sebagai pilek ringan.
"Seperti yang ditunjukkan data terbaru kami, gejala omicron didominasi gejala pilek, pilek, sakit kepala, sakit tenggorokan dan bersin, jadi orang harus tinggal di rumah karena kemungkinan besar Covid," kata Spector dalam laporan terbaru Zoe. (JP)