WahanaNews.co.id | Uni Eropa akan melarang impor batu bara dari Rusia. Kebijakan ini menjadi babak baru dari sanksi untuk Rusia atas serangannya ke Ukraina.
"Kami akan memberlakukan larangan impor batubara dari Rusia, senilai 4 miliar euro (US$ 4,39 miliar) per tahun. Ini akan memotong sumber pendapatan penting lainnya bagi Rusia, " kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dikutip detikcom dari CNBC, Selasa (5/4/2022).
Baca Juga:
Kemendag Ajak Eksportir Melek Kebijakan Karbon di Negara Tujuan Ekspor
Sanksi pelarangan impor itu disebut akan memotong banyak pendapatan Rusia. Di sisi lain sebenarnya UE bergantung pada pasokan batu bara di Rusia.
Menurut data dari kantor statistik Eropa, UE mengimpor 19,3% batubaranya dari Rusia pada 2020. Selain itu, UE juga mengimpor 36,5% minyak dari Rusia pada tahun yang sama, dan impor 41,1% gas alam.
Namun, meningkatnya bukti kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Rusia di Ukraina telah mendorong UE untuk menambah sanksi.
Baca Juga:
Uni Eropa Berlakukan Tarif Tinggi Mobil Listrik Buatan China
"Kekejaman ini tidak bisa dan tidak akan dibiarkan tanpa jawaban. Para pelaku kejahatan keji ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Jelas, mengingat peristiwa, kita perlu meningkatkan tekanan kita lebih jauh," kata von der Leyen.
Serangkaian sanksi baru itu akan dibahas oleh para duta besar Eropa pada hari Rabu. Adapun serangkaian sanksi baru juga mencakup larangan transaksi terhadap empat bank penting Rusia.
Kemudian, ada juga larangan kapal-kapal Rusia untuk mengakses pelabuhan-pelabuhan UE dan larangan ekspor yang ditargetkan senilai 10 miliar euro.
Von der Leyen juga mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan sanksi tambahan, termasuk akan menyetop impor minyak. Itu akan menjadi sanksi selanjutnya jika perang di Ukraina meningkat lebih lanjut.
Sanksi yang diberikan UE kepada Rusia tidak berjalan mulus. Beberapa negara mendukung pelarangan impor energi Rusia, sementara yang lain berpendapat bahwa langkah seperti itu akan lebih merugikan ekonomi UE dibanding Rusia. [JP]