WahanaNews.co.id | Penyidik Polda Metro Jaya masih memeriksa O, orang yang mengadu pada Ipda OS, dan mengaku dibuntuti Poltar Pasaribu dan M. Aruan. Pelaporan O, berujung penembakan dilakukan Ipda OS terhadap Poltar dan Aruan di Exit Tol Bintaro, Jakarta Selatan.
"Dalam pemeriksaan semuanya (pelapor O)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, Minggu (5/12).
Baca Juga:
Komitmen Perangi Narkoba, Ditintelkam Polda Jambi Tandatangani Pakta Integritas
Zulpan belum mau menjelaskan lebih lanjut terkait motif penembakan dilakukan Ipda OS setelah mendapat laporan O bahwa dibuntuti selama perjalanan dari salah satu hotel di Sentul Bogor, oleh Poltar dan Aruan. Menurut Zulpan, polisi masih menyelidiki apakah lesatan timah panas milik Ipda OS ada faktor keterlibatan O atau tidak.
"Pemeriksaan masih dilakukan, jadi belum bisa disimpulkan hingga pemeriksaan selesai ya," kata Zulpan.
Polisi sebelumnya menegaskan antara saksi O dan Ipda OS memiliki hubungan pertemanan. Kedekatan itulah yang menjadi salah satu alasan O melapor ke Ipda OS ketika dibuntuti kedua korban penembakan.
Baca Juga:
19 Saksi Diperiksa, Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Rahasia Wakil Ketua KPK dan Eko Darmanto
Ipda OS sendiri telah dinonaktifkan sebagai anggota Ditlantas Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus penembakan dilakukannya.
Zulpan mengatakan, penyidik masih menginterogasi Ipda OS. Itu sebabnya, masih berstatus terperiksa dan tidak ditahan. Adapun pertimbangan penyidik tidak menahan Ipda OS karena belum menemukan dua alat bukti permulaan sebagai dasar menetapkan seseorang tersangka.
"Ipda OS sudah di nonaktifkan dari sana, dalam rangka pemeriksaan intensif," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan kepada wartawan, Jumat (3/12). (JP)