WahanaNews.co.id | Perang di Ukraina diprediksi akan berakhir pada awal Mei mendatang ketika Rusia kehabisan sumber daya untuk menyerang tetangganya itu.
Hal itu disampaikan Oleksiy Arestovich, penasehat kepala staf presiden Ukraina pada Senin (14/3) malam waktu setempat seperti dilansir detikcom dari kantor berita Reuters.
Baca Juga:
Ngeri! Infrastruktur Ukraina yang Rusak Akibat Perang Capai 2 Kuadriliun
Pembicaraan antara Ukraina dan Rusia sejauh ini hanya menghasilkan sedikit hasil selain beberapa koridor kemanusiaan dari kota-kota Ukraina yang terkepung.
Dalam video yang diterbitkan beberapa media Ukraina, Arestovich mengatakan kapan tepatnya perang berakhir akan tergantung pada sejauh mana sumber daya Rusia bersedia berkomitmen untuk invasi tersebut.
"Saya pikir paling lambat Mei, awal Mei, kita memiliki kesepakatan damai, mungkin jauh lebih awal, kita akan lihat, saya berbicara tentang kemungkinan waktu paling lama," kata Arestovich.
Baca Juga:
Penasihat Zelensky Mundur Gara-gara Urusan Rudal Rusia
"Kita berada di persimpangan jalan sekarang: akan ada kesepakatan damai yang dicapai dengan sangat cepat, dalam satu atau dua minggu, dengan penarikan pasukan dan segalanya, atau akan ada upaya untuk menyatukan beberapa, katakanlah, warga Suriah untuk sebuah putaran kedua dan, ketika kami mengalahkannya juga, kesepakatan pada pertengahan April atau akhir April," tuturnya.
Arestovich mengatakan skenario 'benar-benar gila' juga bisa terjadi, yakni Rusia kembali mengirimkan wajib militer setelah satu bulan pelatihan.
Dia juga memprediksi bentrokan taktis kecil dapat tetap mungkin terjadi selama satu tahun setelah perdamaian disepakati meski Ukraina bersikeras pada penarikan total pasukan Rusia dari wilayahnya. [JP]