WahanaNews.co.id | Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan Kiev atas kegagalan evakuasi warga sipil dari kota pelabuhan utama Ukraina Mariupol yang dikelilingi oleh pasukan Rusia. Hal itu disampaikan Putin saat bicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron lewat telepon.
Dilansir detikcom dari AFP, Senin (7/3/2022), Kremlin melaporkan Putin bicara kalau 'Kiev masih belum memenuhi kesepakatan yang dicapai mengenai masalah kemanusiaan akut ini'. Putin menyampaikan hal itu setelah dua kesepakatan untuk mengevakuasi warga dari Mariupol gagal menyusul tuduhan pelanggaran gencatan senjata.
Baca Juga:
Pertemuan Epik Prabowo-Putin: Langkah Besar Menuju Era Baru Nuklir
Putin mengatakan 'nasionalis Ukraina' mencegah warga sipil dan warga asing meninggalkan kota pelabuhan Mariupol dan tetangganya Volnovakha pada Sabtu (5/3) waktu setempat meskipun ada pengumuman gencatan senjata.
"Dan jeda dalam permusuhan sekali lagi hanya digunakan untuk membangun kekuatan dan sarana di posisi mereka," kata Putin kepada Macron.
Putin juga meyakinkan Macron tentang 'keamanan fisik dan nuklir' dari pembangkit nuklir Zaporizhzhia yang direbut oleh pasukan Rusia.
Baca Juga:
Aksi Teror Maut di Moskow Tewaskan 40 Orang
Dia juga mengatakan pasukan Rusia mengendalikan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl Ukraina yang terbungkus dalam sarkofagus raksasa setelah ledakan pada 1986 yang merupakan kecelakaan nuklir terburuk dalam sejarah.
"Semua ini dilakukan untuk mengecualikan kemungkinan provokasi yang penuh dengan konsekuensi bencana oleh neo-Nazi atau teroris Ukraina," ujar keterangan dari Kremlin.
Sementara menurut Istana Elysee, Macron dan Putin berbicara selama 1 jam 45 menit. [JP]