WahanaNews.co.id | Hujan deras di timur laut Brasil telah menewaskan sedikitnya 79 orang dan puluhan lainnya hilang.
Pejabat pertahanan sipil mengatakan tim penyelamat memanfaatkan jeda hujan untuk mencari korban selamat.
Baca Juga:
Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Dorong Sinergi Ekonomi Dua Negara
"Hingga pukul 06.00 sore hari Minggu ini, jumlah orang yang tewas akibat hujan telah mencapai 79 orang," kata otoritas pertahanan sipil negara bagian Pernambuco, tempat komunitas Recife dan Olinda yang terkena dampak berada, seperti dilansir detikcom dari AFP, Senin (30/5/2022).
Bencana tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian tanah longsor dan banjir mematikan yang dipicu oleh cuaca ekstrem di Brasil. Jumlah korban tewas terus meningkat selama akhir pekan, termasuk puluhan orang akibat tanah longsor, saat hujan lebat menyebabkan sungai meluap dan aliran lumpur menyapu semua yang dilaluinya.
Pernyataan terakhir dari pertahanan sipil tidak memberikan pembaruan tentang jumlah orang yang hilang. Badan tersebut sebelumnya melaporkan 56 orang masih belum ditemukan dan hampir 4.000 orang kehilangan rumah mereka.
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Energi Terbarukan
"Kami masih belum memiliki jumlah pasti, tetapi masih ada laporan korban yang belum ditemukan," kata Gubernur Pernambuco Paulo Camara saat konferensi pers.
"Pencarian akan berlanjut sampai kami dapat mengidentifikasi semua orang yang hilang," katanya.
Pihak berwenang memperingatkan bahwa hujan diperkirakan akan berlanjut pada Senin waktu setempat. Tetapi, badai telah mereda dan sekitar 1.200 personel beberapa di atas kapal atau helikopter melanjutkan pekerjaan pencarian dan penyelamatan.
Menteri Pembangunan Daerah Daniel Ferreira mendesak agar semua pihak berhati-hati.
"Meskipun saat ini hujan sudah berhenti, namun kami memperkirakan hujan lebat akan terjadi dalam beberapa hari ke depan," katanya.
"Jadi hal pertama adalah mempertahankan langkah-langkah perlindungan diri."
Antara Jumat malam dan Sabtu pagi, volume curah hujan mencapai 70 persen dari yang diperkirakan sepanjang Mei di beberapa bagian Recife. [JP]