WahanaNews.co.id | Sedikitnya 17 orang tewas di pinggiran Buenos Aires, Argentina usai mengonsumsi kokain palsu yang mengandung zat beracun. Puluhan orang lainnya harus dirawat di rumah sakit dalam insiden yang sama.
Seperti dilansir detikcom dari AFP, Kamis (3/2/2022), otoritas setempat tengah menyelidiki secara cepat apakah kokain yang dikonsumsi orang-orang itu dicampur dengan zat beracun, yang salah satunya diduga opioid. Orang-orang yang telah membeli narkoba itu dalam waktu 24 jam terakhir diminta segera membuangnya.
Baca Juga:
Donald Trump Tuduh Joe Biden Pakai Kokain di Gedung Putih
Para korban tewas itu, menurut laporan Reuters, berasal dari wilayah Hurlingham, San Marin dan Tres de Febrero. Selain memicu korban jiwa, kokain palsu ini juga membuat 56 orang lainnya harus dirawat di rumah sakit.
Otoritas setempat merilis peringatan darurat pada Rabu (2/2) pagi, setelah tiga rumah sakit berbeda melaporkan beberapa kematian dan kasus keracunan serius. Pada hari yang sama, total ada delapan rumah sakit yang merawat pasien dengan gejala serupa.
Beberapa orang yang dirawat di rumah sakit mengakui bahwa mereka mengonsumsi kokain bersama-sama. Laporan awal menyebut para korban mengalami kejang-kejang dan serangan jantung mendadak.
Baca Juga:
Khitan Asyik Bersama YBM PLN UID S2JB di Libur Sekolah
Otoritas kesehatan setempat melaporkan sedikitnya empat korban berjenis kelamin laki-laki dan berusia antara 32-45 tahun. Ada beberapa pasien yang sudah dalam kondisi kritis saat dilarikan ke rumah sakit.
"Ada bahan utama yang menyerang sistem saraf pusat," sebut kepala otoritas keamanan Provinsi Buenos Aires, Sergio Berni.
"Setiap pengedar yang membeli kokain mencampurnya. Beberapa melakukannya dengan mencampurkan zat tidak beracun seperti tepung pati. Yang lainnya mencampurkan halusinogen ke dalamnya, dan jika tidak ada pengontrolan, hal semacam ini terjadi," jelasnya.
Diungkapkan Berni bahwa dalam situasi semacam ini, narkoba seringkali dicampur dengan zat berbahaya sebagai bagian dari 'perang antar pengedar narkoba'. Sementara laporan media lokal menyebut kokain dicampur zat beracun untuk mengurangi biaya di tengah perang narkoba antar kelompok pengedar narkoba.
Berni menyatakan bahwa otoritas setempat tengah berupaya menemukan zat beracun itu 'untuk menghilangkannya dari peredaran'.
Sedikitnya 10 orang ditangkap usai polisi menggerebek sebuah rumah di area kelas bawah Tres de Febrero, yang diyakini menjadi lokasi penjualan kokain palsu tersebut. Sejumlah paket kokain yang mirip dengan yang dijelaskan keluarga korban, telah disita dan dibawa ke laboratorium di La Plata, untuk dianalisis lebih lanjut.
Otoritas setempat khawatir jika korban tewas akan bertambah, dengan beberapa orang yang membeli kokain palsu itu tidak bisa mendatangi pusat medis tepat waktu. [JP]