WahanaNews.co.id | Presiden Rusia Vladimir Putin meminta agar tentara Ukraina menggulingkan pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Volodymyr Zelensky.
Dia menuding kepemimpinan negara Ukraina sebagai teroris, pencandu narkoba, dan neo-Nazi.
Baca Juga:
Aksi Teror Maut di Moskow Tewaskan 40 Orang
Seperti dilansir detikcom dari AFP, Jumat (25/2/2022), permintaan itu disampaikan Putin di tengah operasi militer Rusia yang kini sudah mencapai Ibu Kota Ukraina, Kiev. Puti meminta militer Ukraina menggulingkan kepemimpinan negara yang dia gambarkan sebagai "teroris" dan "sekelompok pecandu narkoba dan neo-Nazi".
Putin, dalam pidato yang disiarkan televisi, meminta agar militer Ukrain "mengambil alih kekuasaan di tangan Anda sendiri." Dia menyebut lebih mudah bagi pihaknya untuk bernegosiasi dengan militer Ukraina daripada pemimpin Ukraina.
"Sepertinya akan lebih mudah bagi kami untuk setuju dengan Anda daripada geng pecandu narkoba dan neo-Nazi ini," katanya, merujuk pada kepemimpinan di Kiev yang dipimpin oleh Presiden Volodymyr Zelensky, yang beragama Yahudi.
Baca Juga:
Unggul 87,32 Persen Suara, Vladimir Putin Jadi Pemimpin Terlama di Rusia Setelah Joseph Stalin
Pasukan Rusia Tiba di Kiev
Untuk diketahui, Pasukan Rusia sudah berada di distrik utara Ibu Kota Kiev (Kyiv) pada hari kedua invasi, demikian ungkap pejabat Ukraina
Beberapa ledakan terus terdengar di Kiev dan beberapa rekaman video menunjukkan tank-tank melaju ke distrik utara Kiev
Video-video di media sosial menunjukkan apa yang tampak seperti tank-tank Rusia melaju melalui Obolon, sebuah area di utara pusat kota Kiev.
Kementerian pertahanan Ukraina mengkonfirmasi bahwa pasukan Rusia telah menyusup ke distrik perumahan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan 137 orang - baik tentara maupun warga sipil - meninggal Kamis (24/02) pada hari pertama serangan besar Rusia.
Pasukan Rusia juga dilaporkan semakin mendekat ibu kota Kiev.
PBB mengatakan warga di ibu kota Kiev dan dari kota-kota lain melarikan diri dan sekitar 100.000 sudah angkat kaki.
Rusia juga menguasai kompleks Chernobyl - tempat terjadinya bencana nuklir terparah dunia pada 1986. Kawasan ini masih bahaya radioaktif dan menimbulkan kekhawatiran dari pengawas nuklir internasional.
Pertempuran pecah di lokasi-lokasi kunci, termasuk di landasan udara di dekat ibu kota Kiev yang dikuasai pasukan Rusia dan pasukan diklaim Ukraina telah diambil alih kembali. [JP]