WahanaNews.co.id | Sedikitnya 208 orang dilaporkan tewas akibat terjangan topan super Rai di Filipina yang disebut sebagai yang terkuat menerjang Filipina sepanjang tahun ini.
Seperti dilansir detikcom, Senin (20/12/2021), data terbaru itu diumumkan oleh Kepolisian Nasional Filipina pada Senin (20/12) waktu setempat. Total kematian itu menjadikan topan super Rai sebagai salah satu topan yang paling mematikan di Filipina dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga:
Banjir Terjang Dua Kecamatan di Kediri, Rumah Warga Terendam dan Jalanan Lumpuh
Diumumkan juga oleh kepolisian bahwa sedikitnya 239 orang mengalami luka-luka dan 52 orang lainnya dinyatakan hilang.
Topan super Rai menerjang wilayah Filipina, tepatnya di Pulau Siargao, pada Kamis (16/12) waktu setempat, dengan membawa angin berkecepatan 195 kilometer per jam. Lebih dari 300 ribu orang mengungsi dari rumah masing-masing dan resor tepi pantai akibat topan ini.
Palang Merah Filipina melaporkan 'kehancuran total' di area-area pesisir setempat.
Baca Juga:
Diduga Picu Banjir dan Longsor, Polres Sukabumi Panggil Tiga Perusahaan Tambang
Terjangan topan super Rai ini membuat atap bangunan terkoyak, pepohonan dan tiang listrik tumbang, menghancurkan rumah-rumah yang terbuat dari kayu hingga berkeping-keping dan memicu banjir di desa-desa setempat.
Dampak besar topan ini memicu perbandingan dengan topan super Haiyan yang menerjang Filipina tahun 2013 lalu. Haiyan yang disebut sebagai topan Yolanda di Filipina, tercatat sebagai topan paling mematikan yang menerjang negara tersebut, dengan lebih dari 7.300 orang dinyatakan tewas atau hilang.
Salah satu pulau yang terdampak parah topan super Rai adalah Bohol, yang dikenal dengan pantainya, di mana sedikitnya 74 orang dilaporkan tewas. (JP)