WahanaNews.co.id | Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan positivity rate Omicron di Indonesia pada kasus pelaku perjalanan bahkan mencapai 13 persen.
Budi lantas meyakini jika kasus Omicron akan terus meningkat. Melihat kondisi yang terjadi di banyak negara saat diamuk Omicron, peningkatan kasus karena varian baru Corona B.1.1.529 ini bakal lebih cepat ketimbang Covid-19 varian Delta.
Baca Juga:
RSCM Jakarta Catat Seejarah, Sukses Operasi Pasien Pakai Teknologi Robotik
"Kembali lagi, kita akan menghadapi gelombang dari Omicron ini, tidak usah panik. Kita sudah mempersiapkan diri dengan baik dan pengalaman menunjukkan walaupun naiknya cepat, tapi gelombang Omicron ini juga turunnya cepat," beber Menkes Budi dalam konferensi pers, seperti dilansir detikcom, Senin (10/1/2022).
"Yang penting jaga prokes, disiplin surveilans-nya dan percepat vaksinasi rekan-rekan kita yang belum mendapatkan vaksinasi," sambungnya.
Menkes menyebut sudah melakukan penelitian lebih lanjut terkait pasien Omicron di Indonesia. Dari 414 kasus Omicron yang dilaporkan, hanya ada dua pasien bergejala sedang atau membutuhkan perawatan terapi oksigen. Kesimpulannya, gejala Covid-19 Omicron tak lebih berat dari varian Delta.
Baca Juga:
Kasus Bullying PPDS, Menkes Minta Semua Fakultas Kedokteran Investigasi
"Walaupun Omicron cepat transmisi-nya tapi relatif lebih ringan severity atau keparahannya. Dari 414 ini (kasus Omicron), hanya dua pasien yang masuk kategori sedang atau artinya membutuhkan perawatan oksigen."
"Satu, usia 58 tahun, yang satu lagi usia 47 tahun dan keduanya memiliki komorbid. Dari 414 orang yang dirawat karena Omicron, 112 orang sudah sembuh termasuk yang kategori sedang dan membutuhkan perawatan oksigen," pungkas dia. [JP]