WahanaNews.co.id | Untuk pertama kalinya Rusia menggunakan rudal hipersonik Kinzhal terbaru dalam invasi ke Ukraina. Rudal canggih itu menghancurkan tempat penyimpanan senjata di wilayah barat Ukraina.
"Sistem rudal penerbangan Kinzhal dengan rudal aerobalistik hipersonik menghancurkan gudang bawah tanah besar yang berisi rudal dan amunisi penerbangan" di desa Deliatyn di wilayah Ivano-Frankivsk, kata Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dilansir detikcom dari kantor berita AFP, Sabtu (19/3).
Baca Juga:
Ngeri! Infrastruktur Ukraina yang Rusak Akibat Perang Capai 2 Kuadriliun
Kantor berita negara RIA Novosti mengatakan itu adalah penggunaan pertama senjata hipersonik Kinzhal selama apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" di Ukrainayang pro-Barat.
Rudal diledakkan dekat perbatasan dengan Rumania, Jumat (18/3) waktu setempat. Kementerian Pertahanan Rusia membuat pengumuman penggunaan senjata canggih tersebut pada hari Sabtu (19/3), hari ke-24invasi Rusia ke Ukraina.
Rudal Hipersonik Pertama Selama Invasi di Ukraina
Baca Juga:
Penasihat Zelensky Mundur Gara-gara Urusan Rudal Rusia
Selama pertempuran, Rusia belum pernah mengakui menggunakan senjata presisi tinggi. Kantor berita Rusia, RIA Novosti mengatakan itu adalah penggunaan pertama senjata hipersonik Kinzhal (Belati) selama konflik di Ukraina.
"Sistem rudal penerbangan Kinzhal dengan rudal aero balistik hipersonik menghancurkan gudang bawah tanah besar yang berisi rudal dan amunisi penerbangan di desa Deliatyn di wilayah Ivano-Frankivsk", kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut rudal Kinzhal (Belati) sebagai "senjata ideal" yang terbang dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara dan dapat mengatasi sistem pertahanan udara.
Rudal Kinzhal adalah salah satu dari serangkaian senjata baru yang diungkapkan Putin dalam pidato kenegaraannya pada tahun 2018.Deliatyn, sebuah desa di kaki pegunungan Carpathian yang indah, terletak di luar kota Ivano-Frankivsk.Wilayah Ivano-Frankivsk berbagi perbatasan sepanjang 50 kilometer (30 mil) dengan anggota NATO, Rumania. [JP]