WahanaNews.co.id | Kepala komisi penyelidikan Rusia Alexander Bastrykin memerintahkan penyelidikan resmi terhadap apa yang disebutnya sebagai 'provokasi' Ukraina setelah pasukan Moskow dituduh membantai warga sipil di kota Bucha.
Bastrykin memerintahkan lembaganya untuk menganalisis laporan soal pembunuhan warga sipil di Bucha, yang disebutnya sebagai 'informasi palsu', seperti dilansir detikcom dari Reuters dan CNN, Senin (4/4/2022).
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Dalam pernyataannya, Bastrykin yang menjabat Kepala Komisi Investigasi Rusia ini memerintahkan agar penyelidikan dibuka atas dasar Ukraina telah menyebarkan 'informasi palsu yang disengaja' soal militer Rusia di Bucha.
"Menurut informasi kami, untuk mendiskreditkan personel militer Rusia, Kementerian Pertahanan Ukraina menyebarkan kepada media-media Barat, video-video yang direkam di kota Bucha, wilayah Kiev, sebagai bukti pembantaian warga sipil," demikian pernyataan resmi Komisi Investigasi Rusia.
Pernyataan Bastrykin itu menggemakan bantahan yang sebelumnya disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia, yang menyebut gambar-gambar dari Bucha itu 'palsu' dan menyebutnya sebagai 'pertunjukan lainnya yang ditampilkan oleh rezim Kiev untuk media Barat'.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Kementerian Luar Negeri Rusia bahkan menuduh rekaman video yang menunjukkan warga sipil tewas di kota Bucha sengaja 'diperintahkan' oleh Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari rencana untuk menyalahkan Rusia.
"Siapa ahli provokasi? Tentu saja Amerika Serikat dan NATO," sebut juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova. [JP]