WahanaNews.co.id | Gubernur wilayah Lugansk di Ukraina timur Sergiy Gaiday mengatakan pasukan Rusia sedang mempersiapkan serangan besar.
"Kami melihat peralatan datang dari arah yang berbeda, mereka membawa orang-orang, mereka membawa bahan bakar," kata Gaiday dalam sebuah pernyataan video seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (5/4/2022).
Baca Juga:
Militer Ukraina Hancurkan 4 Rudal Jelajah dalam Serangan Udara Rusia
"Kami memahami bahwa mereka sedang mempersiapkan terobosan besar skala penuh," tambahnya.
Gaiday pun mendesak warga untuk meninggalkan wilayah itu sesegera mungkin.
"Tolong jangan menunggu rumah Anda dibom," katanya dalam video terpisah.
Baca Juga:
Usai Kudeta Wagner Group, Jenderal Top Rusia Menghilang
"Jangan ragu," tambahnya, merinci bahwa 1.000 orang telah dievakuasi pada hari Senin kemarin.
"Bombardir semakin gencar. Tadi malam ada upaya untuk menerobos di Rubizhne (dekat Lugansk). (Tapi) para pembela kita memukul mundur dan membuat beberapa tank tidak beraksi, ada lusinan mayat (tentara Rusia)," kata Gaiday.
"Kemarin, sayangnya, dua sukarelawan tewas dalam ledakan ranjau atau mortir," lanjutnya, seraya menambahkan "sebuah gereja dibom."
Secara terpisah, seorang pejabat senior Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengatakan Rusia telah memindahkan sekitar dua pertiga dari pasukannya di sekitar Kiev, ibu kota Ukraina, yang sebagian besar dikirim kembali ke Belarusia dengan rencana untuk ditempatkan kembali di tempat lain di Ukraina.
Wali Kota Borova, Oleksandr Tertyshnyy, yang kotanya berada di tengah-tengah antara Lugansk dan kota utama Kharkiv di timur, mengatakan bahwa pihak berwenang setempat "harus mengambil keputusan untuk mengevakuasi penduduk demi keamanan warga. Mereka yang dapat pergi sendiri dengan kendaraan mereka, diimbau untuk melakukannya," katanya di Facebook.
Sementara itu Oleksy Arestovitch, penasihat presiden Ukraina, menambahkan bahwa "musuh sedang dalam proses penempatan kembali pasukannya dengan tujuan melakukan serangan di wilayah Mariupol dan Kharkiv".
"Musuh akan berusaha untuk mengepung pasukan kita dan menghabisi Mariupol" sebagian besar sudah hancur setelah berminggu-minggu dikepung.
"Tapi kita semua yakin mereka tidak akan berhasil melakukannya," imbuhnya. [JP]