WahanaNews.co.id | Rusia menuding Amerika Serikat mendanai penelitian pengembangan senjata biologi di Ukraina. Tuduhan ini disampaikan Moskow di saat pasukannya meningkatkan kampanye militernya untuk menguasai kota-kota utama Ukraina.
Dilansir dari detikcom, Jumat (11/3/2022), juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov mengatakan dalam briefing yang disiarkan televisi bahwa "tujuan ini - dan penelitian biologi lainnya yang didanai Pentagon di Ukraina - adalah untuk membangun mekanisme penyebaran diam-diam dari patogen-patogen mematikan."
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Konashenkov mengklaim kementeriannya telah memperoleh dokumen yang merinci kegiatan biologi-militer AS di Ukraina, termasuk transfer biomaterial Ukraina ke luar negeri.
Dia mengatakan Amerika Serikat "berencana untuk melakukan penelitian tentang patogen burung, kelelawar dan reptil", serta flu babi Afrika dan antraks.
"Biolaboratorium yang didirikan dan didanai di Ukraina telah bereksperimen dengan sampel virus Corona kelelawar," tambah Konashenkov.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
China, yang muncul sebagai sekutu penting Rusia di saat berlangsungnya perang di Ukraina, sebelumnya juga telah menyampaikan klaim serupa.
Atas tuduhan Rusia tersebut, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menyampaikan bantahan. "Kremlin dengan sengaja menyebarkan kebohongan bahwa Amerika Serikat dan Ukraina melakukan aktivitas senjata kimia dan biologi di Ukraina," ujarnya dalam sebuah pernyataan.
"Kami juga telah melihat pejabat-pejabat RRC (China) menggemakan teori konspirasi ini. Disinformasi Rusia ini benar-benar omong kosong dan bukan pertama kalinya Rusia mengangkat klaim palsu semacam itu terhadap negara lain. Juga, klaim ini telah dibantah secara meyakinkan dan berulang kali selama bertahun-tahun," imbuh Price.