WahanaNews.co.id | Sejumlah warga Israel yang berhasil dievakuasi dari Ukraina menuturkan situasi di negara tersebut sangat kacau dengan bom ada di mana-mana. Salah satu dari warga Israel itu mengaku lega bisa lolos dari peperangan yang kini terjadi di Ukraina.
Seperti dilansir detikcom dari AFP, Selasa (1/3/2022), sejumlah warga Israel itu mendarat di Bandara Ben Gurion, yang ada di luar Tel Aviv pada Selasa (1/3) waktu setempat, setelah dievakuasi dari Ukraina dengan penerbangan dari Rumania. Mereka disambut oleh kerabat yang telah menunggu dengan cemas.
Baca Juga:
Gantikan Gandum yang Kini Mahal, Perum Bulog akan Bangun Pabrik Sagu
Badr Tawil (23), seorang mahasiswa Israel yang berhasil dievakuasi dari Kharkiv, Ukraina, menuturkan dirinya berhasil lolos dari kekacauan.
"Kami terbangun dan kami mendengar suara-suara di sekitar kami. Bom ada di mana-mana. Jadi kami memutuskan untuk pergi, meninggalkan Ukraina," tuturnya.
Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid menuturkan pada Senin (28/2) bahwa kantornya telah membantu 4.000 warga Israel meninggalkan Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pekan lalu.
Baca Juga:
Provinsi Zaporizhzhia di Ukraina Gelar Referendum Gabung Rusia
"Kami akan melakukan segalanya untuk tidak meninggalkan satu pun warga Israel, atau warga Yahudi," tegasnya kepada wartawan setempat.
Para pengungsi terpaksa mengungsi ke negara-negara tetangga via jalur darat setelah Ukraina menutup wilayah udaranya untuk lalu lintas sipil dalam menghadapi invasi Rusia. Kebanyakan warga Israel yang dipulangkan pada Selasa (1/3) merupakan minoritas Arab yang merupakan 20 persen dari populasi Israel.
Salah satu mahasiswa yang menyebut dirinya sebagai Hussein menggambarkan pelarian mengerikan dari zona perang yang dialaminya.
"Selama empat hari, kami tidur di tangga dan stasiun kereta," ujarnya. "Kami mengalami masa-masa sulit tanpa makanan. Saya ada di Ukraina di Kharkiv. Ini adalah tahun terakhir kuliah saya tapi sekarang saya meninggalkan semuanya untuk pulang," imbuh Hussein.
Kementerian Luar Negeri Israel mengungkapkan bahwa satu warga Israel tewas di Ukraina, saat konvoi yang ditumpanginya diserang ketika dalam perjalanan ke Moldova.
Pada Selasa (1/3) waktu setempat, Kementerian Luar Negeri Israel mengumumkan pengiriman 100 ton bantuan kemanusiaan untuk Ukraina, termasuk perlengkapan medis dan sistem pemurnian air. [JP]