WahanaNews.co.id | Skandal pelecehan seks dengan korban anak-anak mengguncang Gereja Katolik Spanyol. Investigasi koran lokal mencatat jumlah korban sebanyak 1.237 orang dan kemungkinan bisa bertambah lagi.
Otoritas gereja akan membuka penyelidikan atas skandal memalukan oleh para anggota klerus tersebut. Koran El Pais melaporkan pelecehan seksual besar-besaran ini sudah terjadi 80 tahun yang lalu.
Baca Juga:
Akui Palestina Merdeka, Bendera Spanyol, Norwegia, dan Irlandia Berkibar di Tepi Barat
Penyelidikan oleh otoritas gereja akan mengusut tuduhan pelecehan oleh 251 imam dan beberapa orang awam dari lembaga keagamaan yang diungkap surat kabar lokal.
Koran itu belum mempublikasikan secara penuh temuannya dari investigasi tiga tahun yang dilakukan terhadap masalah tersebut. Namun laporannya mengatakan bahwa korespondennya memberikan berkas setebal 385 halaman kepada pemimpin Vatikan Paus Fransiskus pada 2 Desember ketika rombongan kepausan dan jurnalis terbang dari Roma ke Siprus.
Menurut laporan surat kabar tersebut, yang dikutip Reuters, Senin (20/12/2021), jumlah korban setidaknya 1.237 orang tetapi bisa meningkat lebih banyak lagi.
Baca Juga:
Menhan Spanyol: Perang di Gaza Palestina Adalah Genosida, Harus Segera Dihentikan
Tuduhan pelecehan sekssual ini menyangkut 31 ordo keagamaan dan 31 dari sekitar 70 keuskupan di negara itu.
Kasus tertua terjadi pada tahun 1942 dan yang terbaru pada tahun 2018.
Penyelidikan akan dilakukan oleh Konferensi Uskup Spanyol, yang dipimpin oleh Kardinal Juan Jose Omella, Uskup Agung Barcelona.
Pejabat dari Konferensi Uskup Spanyol tidak dapat dimintai komentar pada hari Minggu.
Seorang juru bicara Vatikan belum bersedia berkomentar, namun pihak Takhta Suci biasanya tidak mengomentari pekerjaan konferensi uskup nasional tertentu.
Pada bulan November, Paus Fransiskus berterima kasih kepada para jurnalis karena membantu mengungkap skandal pelecehan seksual para imam gereja yang awalnya coba ditutup-tutupi oleh Gereja Katolik. (JP)