WahanaNews.co.id | Gempa bumi magnitudo (M) 6,9 yang terjadi di Provinsi Qinghai, China, mengakibatkan runtuhnya sebagian Tembok Besar (Great Wall). Hal ini diketahui setelah pihak berwenang melakukan pemeriksaan.
Diberitakan Global Times, seperti dilansir detikcom, Senin (10/1/2022) gempa bumi M 6,9 terjadi di Qinghai pada Sabtu (8/1) tengah malam. Gempa tersebut terjadi di kedalaman 10 km.
Baca Juga:
Gempa M 6,4 Guncang Gorontalo Dini Hari, BMKG: Tak Ada Ancaman Tsunami
Akibat guncangan gempa, sebagian Tembok Besar runtuh sepanjang 2 meter di daerah Shandan, Provinsi Gansu, China Barat Laut. Titik tersebut berjarak 114 km dari pusat gempa di daerah Menyuan, di Prefektur Otonomi Tibet Haibei, Qinghai.
Restorasi Tembok Besar yang Runtuh
Setelah gempa yang kuat, pihak berwenang mengorganisir pemeriksaan peninggalan budaya lokal dan menemukan situs runtuh. Perlindungan utama telah dipasang dan pekerjaan perbaikan dan restorasi sedang dalam proses.
Baca Juga:
52 Gempa Bumi Guncang Maluku, BMKG Ungkap Pentingnya Mitigasi
9 Orang Terluka
Gempa melanda daerah yang jarang penduduknya tetapi beberapa kota besar merasakan getarannya. Tidak ada laporan kematian tetapi sembilan orang terluka, di antaranya delapan dipulangkan dari rumah sakit dan satu masih dalam pengawasan.
Kepala Badan Gempa Gansu, Shi Yucheng, mengatakan daerah pemukiman terdekat berjarak 40 kilometer dari pusat gempa, yang berada di sabuk gempa dan penduduk setempat terbiasa menghadapi gempa.
Dalam pertempuran lokal melawan kemiskinan, rumah-rumah penduduk ditingkatkan atau diperbaharui agar tahan gempa, yang juga berkontribusi untuk mengurangi korban dalam gempa bumi sebesar itu, kata Shi.
Pada tanggal 14 April 2010, gempa berkekuatan M 7,1 melanda Prefektur Otonomi Yushu Tibet di Qinghai, menyebabkan 2.698 orang tewas dan 270 hilang. Lebih dari 90 persen rumah penduduk setempat runtuh akibat gempa dan beberapa gempa susulan yang kuat. [JP]